Kalau dilihat, di sini mirip di Seoul, Korea Selatan. Natural, alami. Kawasan lainnya seperti di Braga, kita tata bertahap
Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan kawasan Teras Cikapundung yang baru selesai dibenahi dan kembali dibuka Sabtu ini, mirip di Seoul, ibu kota Korea Selatan.

"Kalau dilihat, di sini mirip di Seoul, Korea Selatan. Natural, alami. Kawasan lainnya seperti di Braga, kita tata bertahap untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat," kata Bey di Bandung, Sabtu.

Teras Cikapundung, kembali diaktifkan menjadi kawasan wisata, lewat diluncurkannya Gelaran Mengekspresikan Rindu Cikapundung (Gemericik) pada Sabtu ini.

Sebelumnya, Pemkot Bandung bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum dan sejumlah komunitas membenahi Teras Cikapundung, dengan perbaikan beberapa fasilitas di sana.

Bey juga berharap agar Teras Cikapundung terus dibenahi, tak hanya fasilitas, tetapi juga acara yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke Teras Cikapundung.

Baca juga: Bey minta Wali Kota Bandung segera tangani tanggul jebol Cikapundung
Baca juga: Menikmati Festival Imlek 2018 di Cikapundung Timur


"Ini harus terus berbenah. Disbudpar menyiapkan kesenian lokal. Bahkan kalau bisa selain musik tradisional, ada musik seperti musik jazz dan sebagainya, karena musisi di Kota Bandung banyak. Kemudian warga bisa keluar rumah dan menikmati Bandung segar, nyaman dan lebih baik," ucap Bey.

Lokasi Teras Cikapundung cukup strategis. Lokasinya tak jauh dari kawasan Forest Walk Babakan Siliwangi, sehingga pengunjung bisa menikmati dua kawasan asri tanpa dipungut biaya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono juga berharap, Teras Cikapundung bisa meningkatkan indeks kebahagiaan warga Kota Bandung.

"Ini sebagai upaya untuk meningkatkan indeks kebahagiaan. Juga diharapkan wisatawan yang datang ke Kota Bandung meningkat," katanya.

Menurutnya, aset yang sudah hadir di Kota Bandung kembali dibenahi untuk memanjakan masyarakat.

"Hari ini, kita akan reaktivasi kawasan Baksil, mulai Forest Walk. Sebagai wisata edukasi ada juga pengolahan sampah. Ketiga reaktivasi Teras Cikapundung, ini punya nilai yang bisa menarik para wisatawan," tuturnya.

"Objek wisata in tidak berbayar, siapapun diberikan sajian yang punya nilai. Kami suguhkan musik tradisional hingga kegiatan hiburan lainnya," ucap Bambang menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024