"Kalau aku lihat begini, banyak sekali kegiatan yang ada di Banyumas, kemarin maraton, ada sepeda, ada Jazz Gunung, kemudian akan datang nanti 10.000 lengger. Ini menunjukkan geliat ekonomi dan pemberdayaan ekonomi, pariwisata di Banyumas," katanya di Purwokerto, Banyumas, Minggu.
Sejak awal datang ke Banyumas dan memilih kabupaten itu sebagai tempat tinggalnya, dia melihat Banyumas memiliki potensi yang luar biasa.
Bahkan, dia melihat bagaimana perguruan tinggi di Banyumas turut bergerak dalam memberdayakan ekonomi masyarakat setempat.
"UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) kemudian mengadakan festival balon, ini sesuatu, yang akan menggerakkan ekonomi. Kita lihat saja, teman-teman dari UMKM yang diundang hadir di sini (Festival Balon Udara 2024) mendapatkan manfaat," katanya.
Ia mengharapkan festival-festival seperti itu akan lebih sering masuk kalender kegiatan Banyumas, sehingga akan membuat orang-orang dari luar kota untuk datang dan menggerakkan perekonomian masyarakat Banyumas.
Oleh karena itu, kata dia, dengan semua yang dilakukan akan membuat Banyumas tampil dan menjadi kabupaten tujuan wisata berskala nasional, bahkan internasional.
Kendati demikian, dia mengakui ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas terutama yang berkaitan dengan kemudahan, dan hal itu sudah mulai dilakukan oleh Pemkab Banyumas.
"Pertama, soal kemudahan untuk masuknya investasi. Kedua, acara-acara, dari kepolisian itu juga mendukung perizinan, dan masyarakatnya masyarakat yang antusias," katanya.
Menurut dia, antusiasme masyarakat juga menjadi modal karena kalau ada kegiatan tetapi masyarakatnya tidak antusias, maka kegiatannya akan gagal.
"Jadi kalau saya lihat, semua faktor mendukung, Banyumas bisa mengalahkan daerah-daerah tujuan wisata lain, karena potensi alamnya, pariwisatanya, budayanya, seninya, dan olahraganya serta fasilitas pendukungnya sudah cukup memadai," kata Andy.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024
