Washington (ANTARA News) - Kelompok peretas Syrian Electronic Army pada Rabu menargetkan media sosial Skype untuk menunjukkan bahwa Microsoft memata-matai data para pengguna.

Akun Twitter milik Skype memperlihatkan pesan sebagai berikut: "Jangan menggunakan surat-surat elektronik Microsoft (hotmail, outlook). Mereka mengawasi akun-akun kalian dan menjual data kepada pemerintah-pemerintah. Rincian akan muncul kemudian #SEA."

Pesan itu dibuat sekitar pukul 10.30 GMT (17.30 WIB), namun dihapus kurang dari dua jam kemudian.

Microsoft tidak dapat segera dimintai komentar.

SEA merupakan akun milik Syrian Electronic Army, yang mendukung pemerintah Damaskus.

Dalam pesan yang ditampilkan di akun Twitter miliknya sendiri, SEA mengatakan "Kalian bisa berterima kasih kepada Microsoft karena mengawasi akun/surat-surat elektronik kalian menggunakan rincian ini," serta menuliskan informasi kontak pemimpin Microsoft Steve Ballmer.

Sebelumnya, kelompok itu telah meretas akun-akun New York Times, Agence France-Presse dan organisasi-organisasi media lainnya.

Serangan terbaru SEA itu tampaknya terkait dengan dokumen-dokumen yang dibocorkan oleh mantan pegawai Badan Keamanan Nasional AS, Edward Snowden, sosok yang mengungkapkan program pengintaian PRISM.

PRISM disebut-sebut akan memberikan jalan mudah bagi NSA dan FBI untuk masuk ke sistem enam perusahaan internet utama dunia, termasuk Google, Facebook, Microsoft, Apple, Yahoo dan Skype.

Program itu tampaknya memungkinkan NSA memata-matai sambungan audio dan video dengan menggunakan apa yang disebut dengan jalan rahasia lewat belakang.

Skype telah mengeluarkan bantahan tentang adanya akses seperti itu.

Jurnal-jurnal teknologi mengatakan bahwa pada satu ketika, jurnal Skype memiliki kepala berita yang berbunyi: "Diretas oleh Syrian Electronic Spying Army.. Hentikan Kegiatan Mata-mata!"

Akun Twitter milik Skype juga disebut-sebut mendapat pesan yang dipasang sebagai berikut: "Hentikan aksi mata-mata terhadap orang-orang! via Syrian Electronik Army."

Namun, tautan-tautan yang disediakan di akun Twitter milik SEA ke jurnal Skype dan akun Facebook tidak berfungsi, dan tidak ada pesan SEA yang muncul di situs-situs tersebut sekitar pukul 00.30 GMT (07.30 WIB), tampaknya sudah dihapus, demikian AFP.

(Uu.T008/M014)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014