Jakarta (ANTARA) - Project Coordinator Asia Pasicif Alliance for Disater Manajemen (A-PAD) Indonesia Lya Anggraini mengungkapkan bahwa wisata tentang pendidikan kebencanaan diminati masyarakat termasuk di kota-kota besar seperti Jakarta.  

"Saya melihat ada animo baru, tur untuk wisata (tentang pendidikan kebencanaan)," kata dia dalam acara daring yang diadakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Senin.

Ini, kata dia, merujuk pada pengamatannya pada tur-tur di luar negeri yang banyak memasukkan genre pendidikan di dalamnya. Menurut dia, hal serupa juga bisa diterapkan di Indonesia.

Lalu, khusus masyarakat di kota besar, kata dia, bisa dibuatkan tur dengan durasi setengah hari atau maksimal satu hari. Misalnya mengunjungi tempat-tempat yang pernah dilanda bencana banjir, kebakaran maupun gempa.

"Ketika kami ajak asosiasi 'walking tour' itu enam 'spot'. Nah, masyarakat kota itu maksimal dua atau tiga (tempat)," kata Lya.

Baca juga: Warga lebih suka belajar soal bencana lewat dongeng

Lya mengatakan, lembaganya dalam waktu dekat akan membuka pendaftaran untuk kegiatan pendidikan kebencanaan edisi kebakaran. Peserta akan mendapatkan edukasi terkait bencana kebakaran, fungsi BPBD DKI dan dinas terkait bencana serta mengunjungi ruang literasi BPBD DKI Jakarta.

Lalu pada hari berikutnya, tim akan mengajak peserta ke lokasi yang pernah dilanda bencana kebakaran yakni Tambora, Jakarta Barat (Jakbar).

"Kalau gempa Batavia, sesar yang melewati Pecinan sampai Lapangan Banteng. Kalau (pendidikan tentang) banjir di daerah aliran Sungai Ciliwung," kata dia.

Baca juga: Lurah berperan penting untuk atasi bencana di Jakarta Selatan

Dalam acara yang sama, Community Manager Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Aditya Ramadhan sependapat dengan Lya bahwa animo masyarakat saat tinggi mengikuti kegiatan edukasi kebencanaan.

Ini terbukti dengan jadwal kunjungan ke Ruang Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta yang padat.

"Untuk kegiatan edukasi padat sekali jadwalnya, animonya sangat tinggi. Kami unsur pentahelix tidak bisa sendirian memberikan pendidikan kebencanaan sejak dini," ujar dia.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024