Maka, siapa pun yang menyakitinya dan keluarganya, sama saja dengan menyakiti kami, keluarga besar Ansor dan Banser.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Addin Jauharudin menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) adalah pahlawan Indonesia sentris karena telah melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur.

"Mohon izin Bapak Presiden jika boleh kami menilai. Bagi kami, Bapak adalah pahlawan Indonesia sentris," kata Addin saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Inaugurasi Menuju Ansor Masa Depan di Istora Senayan, Jakarta, Senin.

Jokowi dalam kegiatan tersebut hadir bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, serta Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Di hadapan Jokowi, Addin mengatakan bahwa presiden ke-7 Republik Indonesia itu telah memperjuangkan pemerataan infrastruktur, meninggalkan disparitas harga antardaerah, dan menghadirkan negara di pelosok hingga daerah terluar.

"Kini semua bisa merasakan kerja-kerja pemerintah dalam mengemban amanah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," kata Addin Jauharudin yang baru dilantik sebagai Ketua Umum GP Ansor.

Selama masa kepemimpinan Jokowi, dia menilai sudah lihat transformasi yang luar biasa dalam segala aspek kehidupan dari pembangunan infrastruktur yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Selain pembangunan fisik, menurut Addin, pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing juga telah dilakukan.

Jokowi, kata dia, juga berhasil menunjukkan harga diri bangsa Indonesia pada internasional, bahkan melawan tekanan yang merugikan kepentingan nasional.

"Beliau telah berhasil menunjukkan bahwa dengan ketekunan dan dedikasi, kita dapat menghadapi setiap rintangan bahkan mengelola tantangan menjadi peluang," kata dia.

Dengan begitu, dia memastikan bahwa GP Ansor akan selalu siap untuk menjadi lokomotif bagi pemerintahan untuk pembangunan nasional.

Addin juga menganggap bahwa Jokowi telah menjadi bagian dari keluarga besar GP Ansor.

"Bapak Jokowi adalah keluarga besar kami. Maka, siapa pun yang menyakitinya dan keluarganya, sama saja dengan menyakiti kami, keluarga besar Ansor dan Banser," katanya.

Baca juga: Ketum PBNU minta pengurus baru PP GP Ansor belajar dari Jokowi
Baca juga: Dewa Budjana meriahkan pelantikan GP Ansor di Istora Senin sore

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024