Kami berharap melalui kerja sama ini dapat hubungan yang baik antara Pemprov Babel dengan Jawa Barat sehingga ketahanan pangan di daerah ini semakin kuat
Pangkalpinang (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung memfasilitasi kerja sama antardaerah yang dilakukan antara Pemprov Babel dengan Jawa Barat dalam upaya pengendalian inflasi.

"Kami berharap melalui kerja sama ini dapat hubungan yang baik antara Pemprov Babel dengan Jawa Barat sehingga ketahanan pangan di daerah ini semakin kuat," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy di Pangkalpinang, Senin.

Ia menjelaskan, kerja sama antardaerah itu diharapkan tidak hanya terbatas pada penyediaan komoditas hortikultura, namun dapat diperluas ke wilayah dan komoditas lainnya, seperti beras dari wilayah Subang, Karawang dan Cianjur, bahkan ditindaklanjuti dengan perjalanan misi dagang Provinsi Jawa Barat ke Babel.

Menurut dia, kerja sama dilaksanakan karena berdasarkan perkembangan dan risiko inflasi di Babel terdapat beberapa komoditas pangan yang menjadi penyumbang inflasi selama 2024, terutama di empat kabupaten/kota, antara lain bawang merah dengan menyumbang andil tertinggi untuk inflasi bulanan (mtm) sebesar 0,14 persen di Pangkalpinang, 0,21 persen di Tanjungpandan, 0,26 persen di Bangka Barat, dan 0,23 persen di Belitung Timur.

Sebagai wujud komitmen dalam memperkuat pengendalian inflasi pangan, BI Babel bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bangka Belitung di tahun 2024 menindaklanjutinya dengan memfasilitasi kerja sama antardaerah tersebut dalam hal penyediaan komoditi bawang merah, aneka cabai, dan sayuran secara "Business to Business" (B2B) atau antarpelaku bisnis.

Perjanjian kerja sama yang telah dilaksanakan pekan lalu itu sebagai wujud nyata program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) BI Bangka Belitung tahun 2024 hasil sinergi Bank Indonesia dengan Pemprov Babel.

Selain KAD secara B2B, Pemprov Jawa Barat juga menyambut baik inisiasi KAD secara "Goverment to Goverment" (G2G) antara Pemprov Babel dengan Jawa Barat karena dengan adanya kerja sama itu bisa dikembangkan untuk meningkatkan pasokan komoditas lain.

Kehadiran Bank Indonesia di daerah sebagai mitra strategis Pemda senantiasa bersinergi dan berkolaborasi dengan semangat "besaoh" (kata lokal yang berarti semangat gotong royong dan saling menghargai) untuk mewujudkan inflasi yang terkendali dan terjaga sesuai target sasaran inflasi 2,5±1 persen.

"Strategi pengendalian inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tetap diupayakan dalam kerangka 4K (keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif), bahkan KAD baik B2B maupun G2G terus didorong menjadi langkah strategis dalam pengendalian inflasi sekaligus menjadi jembatan yang menghubungkan daerah produsen di Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bandung dengan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga keterjangkauan harga dan ketersediaan pasokan dapat dimitigasi dengan baik," katanya.

Bank Indonesia Bangka Belitung terus bersinergi dengan Pemprov Babel untuk merealisasikan kerja sama antardaerah sehingga dalam waktu dekat dapat segera difasilitasi penandatanganan oleh kedua belah pihak.

Baca juga: BI Babel meningkatkan ekonomi pesantren melalui budi daya cabai
Baca juga: BI-Pemprov Babel mengembangkan program kemandirian ekonomi pesantren

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta/Try Mustika
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024