Depok (ANTARA News) - Kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram tak serta merta membuat sejumlah produsen makanan untuk industri rumahan mengurangi jumlah produksi makanannya.

Pemilik toko kue La Ranta, Rizal (40) misalnya. Ia mengaku sekalipun harga elpiji ukuran 12 kg naik, tak akan mengurangi jumlah produksi.

"Jumlah produksi tak akan dikurangi. Kalau dalam kondisi sepi, kami produksi kue sekitar 40 kue bolu pisang sehari. Itu kalo kalau sepi." katanya saat ditemui ANTARA News, di Depok, Jabar, Sabtu.

Hal senada disampaikan pemilik toko kue Bika Ambon Medan di kawasan Depok, Lilyani (50).

Ia mengaku sekalipun kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram memberatkannya, namun hingga kini ia masih memproduksi kue bika dalam sama seperti biasanya.

Ia mengaku dalam sehari dapat memproduksi kue dalam jumlah ratusan hingga ribuan. Menurut wanita yang telah bergelut dalam industri kue selama 20 tahun ini, sulit untuk menaikkan harga kue, karena alasan faktor pelanggan.

"Kalau harga naik, kasihan pelanggan. Udah semua kebutuhan naik, kalau kue naik juga ya kasihan," ujarnya.

Rizal mengatakan harga elpiji ukuran 12 kilogram di kota Depok mencapai Rp 130 ribu tak membuatnya menaikkan harga kue-kue produksinya.

Harga kue bolu pisang ukuran kecil (berdiameter 18 Centimeter) misalnya, masih dijual dengan harga Rp 14 ribu.(*)

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014