Akibat lain yang ditimbulkan adalah munculnya gempa hybrid.
Medan (ANTARA News) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengeluarkan erupsi yang disertai luncuran awan panas sebanyak 77 kali sejak Sabtu (4/1) hingga Minggu, pukul 06.00 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan singkatnya, Minggu, mengatakan bahwa material yang keluar dari erupsi Gunung Sinabung tersebut terlempar cukup tinggi berkisar 500 meter hingga 4.000 meter.

Awan panas yang keluar dari erupsi tersebut menyebar cukup jauh hingga jarak 4.500 meter ke arah selatan dan tenggara, serta diperkirakan semakin jauh, catatnya.

Akibat lain yang ditimbulkan adalah munculnya gempa hybrid sebagai penanda proses pembentukan kubah lava Gunung Sinabung semakin meningkat.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga terus melakukan pemantauan dan mlaporkan perkembangan aktivitas Gunung Sinabung tersebut ke BNPB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.

Dengan aktivitas yang terus meningkat itu, Gunung Sinabung tetap berstatus Awas (level IV) dengan tidak boleh adanya kegiatan masyarakat dalam radius 5 kilometer.

Pada arah tenggara beradius aman ditetapkan 7 kilometer, masyarakat di dua desa yang berlokasi di arah mata angin itu harus diungsikan, yakni Desa Pintu Besi dan Desa Jeraya.

Masyarakat diimbau untuk terus waspada dan tidak terpancing dengan isu-isu yang menyesatkan terkait aktivitas Gunung Sinabung tersebut.

Sutopo mengimbau, masyarakat untuk mengikuti seluruh arahan dari unsur pemerintah yang terlibat dalam tanggap darurat Gunung Sinabung. (*)

Pewarta: Irwan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014