Kolombo  (ANTARA News) - Sri Lanka mengatakan pada Selasa, telah menghimpun satu miliar dolar AS melalui penerbitan obligasi negara, meskipun ada peringatan Dana Moneter Internasional terhadap peningkatan pinjaman luar negerinya.

Bank sentral mengatakan obligasi lima tahun, menawarkan imbal hasil enam persen per tahun, mengalami "oversubscribed" lebih dari tiga kali beberapa jam setelah pembukaan pada Senin.

Bank mengatakan, 62 persen dari obligasi dibeli oleh investor AS dan Eropa mengambil 26 persen sementara sisanya dibeli para investor Asia.

Sri Lanka terus berjalan dengan penerbitan obligasinya meskipun IMF pada akhir tahun lalu memperingatkan bahwa utang eksternalnya telah terlalu tinggi dan pembayarannya kembali atau pelunasannya menjadi beban besar.

IMF mengatakan utang luar negeri jangka pendek pulau itu setara dengan lebih dari setengah cadangan devisanya, AFP melaporkan.

(SYS/A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014