... cuma beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, meninggalkan wilayah tersebut... "
Ramallah (ANTARA News) - Seorang pejabat senior Palestina, Jumat (10/1), mengutuk rencana paling akhir Israel membangun 1.400 unit rumah di beberapa permukiman di Jerusalem Timur dan di Tepi Barat Sungai Jordan.

Nabil Abu Rdeinah, Asisten Urusan Media Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di dalam satu pernyataan pers, keputusan itu menunjukkan Israel berkeras menghalangi upaya Amerika Serikat guna memajukan proses perdamaian.

Pada Jumat pagi, Kementerian Perumahan Israel mengeluarkan tender bagi pembangunan 1.400 unit rumah di permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

Pengumuman itu dikeluarkan cuma beberapa hari setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, meninggalkan wilayah tersebut. Kunjungannya bertujuan mencapai kerangka kerja bagi kesepakatan antara Israel dan Palestina.

Keputusan untuk membangun rumah lagi di permukiman itu diumumkan awal Januari, saat Israel membebaskan 26 tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan yang diperantarai AS guna melanjutkan pembicaraan perdamaian dengan Palestina.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah menunda pengumuman tersebut di tengah kunjungan Kerry, sebab pengumuman mengenai pembangunan rumah baru bisa memicu kemarahan Amerika Serikat dan Pemerintah Otonomi Palestina.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014