Khartoum (ANTARA News) - Pemerintah Sudan telah melucuti satu batalion gerilyawan Sudan Selatan yang melarikan diri, setelah mereka memasuki Wilayah Sudan, kata Radio Sudan dengan mengutip seorang gubernur pada Sabtu.

"Militer Sudan dan pihak terkait telah melucuti satu batalion ... pemberontak Sudan Selatan yang dipimpin oleh mantan wakil presiden Riek Machar di Daerah Al-Kharasan di dekat perbatasan antara kedua negara," kata Gubernur Negara Bagian Kordofan Barat di Sudan Ahmed Khamis, Jumat malam (10/1).

"Batalion itu menyerahkan diri dengan semua senjata dan peralatan militer kepada Pemerintah Sudan," ia menambahkan. Ia mengatakan Pemerintah Sudan untuk sementara memperlakukan mereka sebagai anggota Suku Nuer yang mencari perlindungan sebagaimana diperintahkan oleh Presiden Sudan Omar Al-Bashir.

Ia juga mengatakan di antara gerilyawan yang melarikan diri terdapat komisaris Kabupaten Mayoum, di Negara Bagian Unity, Sudan Selatan, sebanyak 90 teknisi minyak, 14 orang yang cedera dan 30 warga sipil.

Ia menyatakan negara bagian tersebut memantau arus orang Sudan Selatan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Ia menyatakan mereka yang telah menyeberangi perbatasan belum memperlihatkan setiap aksi permusuhan terhadap pasukan bersenjata.

Selama beberapa pekan belakangan, Sudan Selatan telah menyaksikan bentrokan antara dua faksi militer, satu keturunan Suku Dinka, asal Presiden Sudan Selatan Salva Kiir Mayardit, dan orang lain keturunan Suku Nuer, asal Machar.

Bentrokan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang dan membuat lebih dari 121.600 warga sipil kehilangan tempat tinggal. Sebanyak 63.000 orang telah mengungsi ke beberapa kompleks PBB di seluruh negeri tersebut, kata beberapa laporan PBB.
(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014