Medan (ANTARA News) - Kerugian materi di sektor pertanian di Kabupaten Karo, Sumut, akibat meletusnya Gunung Sibanung, diperkirakan mencapai Rp1 triliun lebih karena banyak tanaman masyarakat yang rusak.

"Kerugiannya diperkirakan mencapai Rp1 trilun, mungkin lebih," kata Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara HM Roem di Medan, Rabu.

Menurut Roem, dari pendataan yang dilakukan hingga 18 Desember 2013, jumlah lahan pertanian yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung mencapai 29.885 hektare lebih yang terdiri 20.219 ha tanaman pangan dan 9.666 hektare tanaman holtikultura.

Jumlah lahan pertanian yang rusak itu tersebar di empat kecamatan yakni Kecamatan Namanteran, Kecamatan Payung, Kecamatan Tiganderket, dan Kecamatan Simpang Empat.

Tanaman pangan yang terkena dampak erupsi itu adalah padi (512 hektare), padi gogo (2.842 hektare), jagung (16.736 hektare), ubi jalar (127 hektare), dan keladi (dua hektare).

Adapun tanaman holtikultura yang terkena adalah sayuran (7.088 hektare), buah-buahan (2.569 hektare), dan tanaman hias (sembilan hektare).

Dari jumlah lahan pertanian yang terkena erupsi Gunung Sinabung itu, 1.357 hektare diantaranya mengalami "puso" kerusakan total yang terdiri dari 488 hektare tanaman pangan dan 869 hektare tanaman holtikultura.

Dampak erupsi yang terjadi sejak 15 September 2013 itu menyebabkan terjadinya penurunan produksi yang menimbulkan kerugian sekitar Rp902 miliar lebih. Sedangkan kerugian akibat puso mencapai Rp39 miliar.

"Jadi, kerugian materi dari sektor pertanian hingga 18 Desember 2013 sudah mencapai Rp942 miliar lebih," katanya.

Ia menambahkan, dari pendataan yang terus dilakukan hingga pertengahan Januari 2014, pihaknya mencatat adanya penambahan jumlah lahan pertanian yang terkena dampak erupsi Gunung Sinabung.

Dari lahan untuk tanaman pangan, tercatat 20.226 hektare yang terkena erusi yang terdiri dari padi (512 hektare), padi gogo (2.842 hektare), jagung (16.736 hektare), ubi jalar (127 hektare), ubi kayu (satu hektare), keladi (dua hektare), dan kacang tanah (enam hektare). Dari jumlah itu, 1.836,62 hektare diantaranya mengalami puso.

Sedangkan lahan untuk tanaman holtikultura seperti bawang, cabai, buncis, kentang, kubis, wortel, dan kembang yang terkena erupsi seluas 7.084 hektare dan 3.938 hektare diantaranya mengalami puso.

"Jadi, kalau dihitung keseluruhannya, kerugiannya sudah melebihi Rp1 triuliun," kata Roem.

Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari sektor pertanian, pihaknya terus mengembangkan tanaman holtikultura di daerah lain yang termasuk sentrapertanian seperti Simalungun, Langkat, Deli Serdang, dan Serdang Bedagai.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan dana dari APBD dan APBN untuk membantu masyarakat Karo yang lahannya rusak akibat erupsi Gunung Sinabung guna membeli beih dan peralatan pertanian lainnya,

"Kalau kondisi sudah kembali normal, anggaran itu akan direalisasikan," katanya. 

Pewarta: Irwan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014