Jakarta (ANTARA News) - Kementerian perindustrian menyatakan masih mengkaji seberapa parah kerugian sektor industri akibat bencana banjir di Jakarta dan sejumlah kawasan penyangga, namun dari perkiraan sementara kerugian sudah mencapai puluhan miliar rupiah.

"Kerugian segera akan dihitung, akan kami umumkan, namun yang pasti ada sudah puluhan (miliar) " kata Menteri Perindustrian MS Hidayat di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Jakarta, Selasa.

Banjir di Jakarta pada tahun ini juga melanda kawasan Jakarta Utara, dan kota penyangga, Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi jalur distribusi bahan baku maupun bahan jadi dari kawasan industri ke pelabuhan Tanjung Priok, begitu juga sebaliknya.

Hidayat mengakui bencana banjir sejak 13 Januari itu telah menghambat aktivitas logistik dan arus distribusi barang.

Akibatnya, kegiatan produksi di pabrik dapat terhambat. Selain itu, kata Hidayat, pelaku indsutri juga mendapat keluhan dari pelanggan karena terlambat datangnya bahan baku maupun bahan jadi karena terhambatnya jalur transportasi.

"Untuk mencapai tujuan pelanggan, akan ada masalah dengan
jalur transportasi, jadi sedikit banyak telah mempengaruhi alur logistik industri," ujarnya.

Hidayat mengatakan pihaknya masih belum memproyeksikan dampak banjir ini bagi kinerja industri di triwulan pertama 2014.

"Jika banjir terus berlangsung, nanti saya sampaikan proyeksi bagi kinerja industrinya," ujar dia.

Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar, sebelumnya mengatakan sedikitnya 20 pelaku industri di Jabodetabek terkena dampak dari bencana banjir tersebut.

"Kami taksir, sejak Jumat (17/1) kerugiannya mencapai puluhan miliar rupiah. Kerugian itu disebabkan target produksi yang tidak tercapai dan kendala distribusi bahan baku maupun barang jadi," kata Sanny.   

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014