Kiev (ANTARA News) - Puluhan ribu demonstran anti-pemerintah berunjuk rasa di beberapa daerah di Ukraina pada Kamis malam (23/1) dan Jumat (24/1) untuk menuntut pengunduran diri pemerintah setempat.

Di wilayah Volyn barat, para pengunjuk rasa mengepung gedung pemerintah provinsi, memaksa gubernur wilayah itu mundur, demikian laporan kantor berita Xinhua.

Di lima wilayah barat lainnya - Lvov, Ternopol, Ivano-Frankovsk, Rovno dan Khmelnitsky - para demonstran berusaha untuk menduduki gedung pemerintah, melampiaskan kemarahan mereka terhadap penerapan undang-undang baru yang membatasi pertemuan publik dan menuntut penggulingan pemimpin daerah.

Demonstran juga melakukan protes di daerah Sumy dan Zhitomir di utara, Chernovtsy di barat dan Cherkasy di tengah. Sementara ibu kota Kiev, yang telah menjadi pusat protes selama dua bulan, relatif tenang.

Para demonstran dan polisi antihuru-hara mengadakan gencatan senjata saat Presiden Viktor Yanukovych dan pemimpin oposisi meluncurkan putaran perundingan untuk meredakan ketegangan.

Yanukovych juga telah menyerukan sidang luar biasa parlemen pekan depan untuk membahas cara-cara keluar dari krisis politik yang sedang berlangsung.

Seruan untuk pertemuan darurat terjadi di tengah bentrokan mematikan antara polisi anti-huru hara dan demonstran, yang turun ke jalan untuk memprotes undang-undang anti-protes yang kontroversial, karena gelombang protes anti-pemerintah meletus akhir pekan lalu di Kiev.

Setidaknya tiga orang dilaporkan tewas dan ratusan orang lain, termasuk petugas polisi, terluka dalam bentrokan.

Protes bermula 21 November dengan demonstrasi damai menuntut integrasi ke Eropa, tetapi kemudian berubah menjadi kekerasan dengan para pengunjuk rasa menuntut pemakzulan presiden, pengunduran diri pemerintah dan pembubaran parlemen.

(Uu.H-AK)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014