Ada kerawanan-kerawanan dalam Pemilu 2014, termasuk menjelang pada tahapan distribusi hingga menghadapi masa kampanye, kemudian masa tenang, pencoblosan dan penghitungan suara
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Pol Sutarman meminta aparat polisi untuk terus berlatih guna mengamankan Pemilu 2014.

"Sudah dilatih, sampai saya mintakan latihan ulang, dan latihan ulang sampai latihan kontigensi. Kalau pun Pemilu 2014 dalam keadaan kontigensi kita siap mengamankan," kata Sutarman saat rapat koordinasi Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Baharkam) Polri di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Sutarman menyampaikan hal tersebut, menyusul pernyataan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) bahwa kerawanan pengamanan Pemilu 2014 mencapai 30 persen.

Menurut data Bawaslu, kerawanan itu dipetakan mulai dari tahap pendaftaran, pemutakhiran data pemilih, pengadaan logistik, kampanye, pemungutan serta penghitungan suara.

Dalam tahap pendaftaran, terdapat 169 kabupaten-kota yang masuk dalam kategori sangat rawan, tahap distribusi logistik 155 kabupaten-kota, pemungutan dan penghitungan suara 92 kabupaten-kota.

Sutarman mengatakan pihaknya telah memetakan pengamanan dari seluruh tahapan mulai dari distribusi logistik pemilu hingga pada masa penghitungan suara.

"Ada kerawanan-kerawanan dalam Pemilu 2014, termasuk menjelang pada tahapan distribusi hingga menghadapi masa kampanye, kemudian masa tenang, pencoblosan dan penghitungan suara. Seluruh tahapan itu sudah kita petakan kerawanannya dan seluruhnya sudah disiapkan," paparnya.

Terkait anggaran pengamanan Pemilu 2014, jenderal polisi bintang empat itu mengatakan jumlahnya sudah turun sebesar Rp1 triliun dari Rp3,5 triliun yang diajukan.

"Itu sementara yang diberikan negara, Polri diberikan seberapa pun siap mengamankan Pemilu 2014," ucapnya.

Sementara itu, sebelumnya Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie mengatakan pencairan anggaran tersebut sedang dalam proses langsung ke polda.

"Sedang dalam proses untuk bisa langsung ke polda-polda, biar DIPA-nya ke polda-polda. Polri menyesuaikan yang bisa terealisasi atas APBN yang ada. Kita tergantung APBN," ujarnya.

Namun, dia berharap anggaran tersebut segera turun mengingat pesta demokrasi 2014 itu tidak kurang dari tiga bulan lagi.

"Saya kira segera, mudah-mudahan dalam Januari karena Februari ini kan sudah masuk kegiatan kampanye," katanya.


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014