Madrid (ANTARA News) - Racing Santander diskors dari Piala Raja musim depan setelah para pemain mereka, yang memprotes akibat gaji mereka belum dibayarkan, menolak menendang bola pada pertandingan perempat final saat menjamu Real Sociedad pada Kamis.

Tim strata ketiga yang dihantam masalah keuangan itu, yang juga dijatuhi denda, mengumumkan pada Senin bahwa mereka akan memboikot pertandingan kecuali presiden klub Angel Lavin dan dewan mengundurkan diri.

Mereka membentuk barisan di sekitar lingkaran tengah tidak lama setelah pertandingan di Sardinero dimulai, dan Sociedad memainkan bola di wilayah mereka sendiri selama semenit sebelum wasit menghentikan pertandingan.

Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mengonfirmasi pada Jumat bahwa Santander telah kehilangan pertandingan tersebut, yang membuat Sociedad, yang menang 3-1 pada pertandingan pertama pekan lalu di San Sebastian, akan menantang Barcelona di semifinal.

Santander tidak akan diizinkan berkompetisi pada Piala Raja 2014/2015, tambah federasi. Mereka tidak menyebutkan besarnya denda, dan belum bersedia berkomentar, namun media lokal mengatakan denda itu berjumlah 3.000 euro.

Kejadian yang terjadi pada Kamis membuka mata banyak pihak bahwa klub-klub Spanyol yang terlilit utang dan memiliki masalah keuangan, sekaligus menarik simpati bagi para pemain staf pelatih Santander.

"Itu adalah gambaran yang tidak ingin dilihat siapapun yang terlibat di dunia sepak bola," kata pelatih Barcelona Gerardo Martino pada konferensi pers yang dilakukan Jumat.

"Sulit untuk menerimanya dan itu hanya membuat Anda ingin mendukung para pemain dan staf pelatih yang bekerja di sana," tambahnya.

"Merupakan hal normal ketika Anda bekerja, Anda mendapat bayaran untuk usaha Anda dan itu tidak terjadi di Racing."

"Pada situasi sepenting perempat final Piala Raja dengan pertandingan masih dimainkan, itu merupakan hal yang buruk."

Santander, yang sedang menjalani pemeriksaan kebangkrutan, terdegradasi dari Liga Spanyol pada akhir musim 2011/2012 setelah menyelesaikan musim dengan tertinggal sepuluh angka di dasar klasemen, dan mereka terperosok ke strata ketiga (Segunda B) pada akhir musim lalu.

Lavin dan segenap anggota dewan memilih keluar dari kantor pada pertemuan pemegang sajam pada Jumat, di mana hakim mengawasi pemeriksaan kebangkrutan, demikian dilaporkan media lokal.

Mantan pemain Santander Juan Antonio Sanudo telah mengambil alih klub, tambah laporan itu, demikian Reuters melaporkan.

(SYS/H-RF/I015)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014