Paris (ANTARA News) - Bintang sepakbola Perancis Lilian Thuram mengundang sebanyak 80 orang imigran tuna wisma untuk menyaksikan pertandingan Perancis menghadapi Italia di Paris, Rabu (Kamis dinihari WIB). Langkah tersebut cukup mengejutkan mengingat Perancis sebagai salah satu negara paling multi etnis di dunia sepakbola, tapi sangat terpecah soal imigran, terutama setelah kerusuhan yang terjadi di daerah kaum imigran yang kumuh tahun lalu. "Sungguh sangat menyenangkan karena Thuran mengundang kami menyaksikan pertandingan malam ini. Itu membuktikan kepada Perancis bahwa kami masih disini," kata Fidele Nitiema, pemuda berusia 35 tahun asal Pantai Gading. "Tim sepakbola Perancis merefleksikan kondisi Perancis sebenarnya. Kami semua sama, tidak peduli warna kulit kami," katanya menambahkan. Selama berlangsungnya Piala Dunia 2006 di Jerman, banyak kaum imigran yang mengaku frustasi karena Perancis dipuji sebagai tim multi-etnis di lapangan, tapi dalam kehidupan sehari-hari, justru kaum imigran diperlakukan sebagai warga kelas dua. Zinedine Zidane yang tahun ini mengundurkan diri dari tim nasional Perancis, adalah contoh kaum imigran yang berasal dari Aljazair. Sementara Thuram, penyerang Thierry Henry juga berasal dari India Barat, dan pemain seperti Patrick Viera serta Claude Makelele berasal Afrika. Thuram beberapa waktu lalu mengecam Menteri Dalam Negeri Nicolas Sarkozy yang menentang keras kaum imigran dan menggunakan isu imigran untuk kampanye presiden pada 2007 mendatang. Sarkozy dikenal sebagai pendukung pemimpin sayap kanan Jean-Marie Le Pen. Sebagian kaum sayap kiri menganjurkan agar Thuram terjun ke dunia politik jikasudah pensiun sebagai pemain sepakbola, demikian Reuters.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006