Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa ditutup melemah 34,00 poin atau 0,78 persen ke posisi 4.352,26 poin setelah kegiatan manufaktur AS dan China melambat.

Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 7,53 poin (1,03 persen) ke level 726,63.

Analis PT Anugerah Sekurindo Indah, Bertoni Rio di Jakarta, Selasa, mengatakan melambatnya aktivitas manufaktur AS dan China mendorong bursa global, termasuk IHSG BEI kembali terkoreksi.

"Dua hari dalam pekan ini, IHSG mengalami tekanan yang dipicu dari eksternal bursa dan aksi ambil untung investor asing," ujar dia.

Kendati demikian, lanjut dia, secara teknikal sinyal peluang indeks BEI untuk berbalik arah menuju area positif cukup terbuka, diproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran 4.267-4.472 poin pada Rabu (5/2).

Sementara itu, Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko mengatakan, pelemahan indeks BEI cenderung mulai tertahan sehingga dapat membuka peluang untuk kembali bergerak menguat.

"Tertahannya koreksi IHSG lebih dalam dapat dikatakan pergerakan selanjutnya akan mengisi resistance," kata dia.

Ia mengemukakan bahwa beberapa saham yang dapat diperhatikan untuk perdagangan Rabu (5/2), di antaranya Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Kalbe Farma (KLBF), Media Nusantara Citra (MNCN), Malindo Feedmill (MAIN).

Transaksi perdagangan saham di BEI tercatat sebanyak 197.620 kali dengan volume mencapai 2,456 miliar lembar saham senilai Rp3,545 triliun. Efek yang mengalami penguatan sebanyak sembilan saham, 202 saham turun, dan 91 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, diantaranya indeks Hang Seng melemah 637,65 poin (2,89 persen) ke level 21.397,77, indeks Nikkei turun 610,66 poin (4,18 persen) ke level 14.008,47 dan Straits Times melemah 24,15 poin (0,81 persen) ke posisi 2.966,80.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014