Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mengirim 109 guru ke Negara Bagian Sabah, Malaysia, untuk menjadi tenaga pendidik bagi anak-anak para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di sektor perkebunan di negara tersebut. Usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta, Jumat, Dirjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depdiknas Fasli Jalal mengatakan, pengiriman para guru tersebut dilakukan karena selama ini pendidikan bagi anak-anak para TKI di Malaysia, terlantar akibat peraturan di negara tersebut. "Para guru tersebut akan mendidik sekitar 6.000 anak-anak para TKI dari 24 ribu anak TKI yang selama ini pendidikannya terlantar," kata Fasli yang didampingi sejumlah perwakilan guru yang akan diberangkatkan ke Malaysia tersebut. Ia mengatakan, jumlah tenaga pendidik yang akan dikirimkan ke Malaysia itu akan terus ditingkatkan sehingga semua anak-anak TKI bisa memperoleh haknya dalam pendidikan. Fasli menambahkan untuk merekrut, mengirimkan dan membayar gaji tenaga pendidik ke Malaysia tersebut, tahun ini pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp5,9 miliar. Gaji tenaga pendidik yang dikirimkan tersebut mencapai sekitar Rp4,9 juta per orang per bulan. Para guru pendidik yang dikirim tersebut berasal dari berbagai daerah seperti NTT, NTB, Nunukan dan Samarinda yang dikontrak menjadi tenaga pendidik selama dua tahun.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006