Batam (ANTARA News) - Menjelang pertemuan "non-governmental organizations" (NGO/LSM) sedunia yang diselenggarakan "International NGOs Forum on Indonesia Development"(INFID), Poltabes Batam-Rempang-Galang (Berelang) menempatkan Detasemen Khusus 88 Antiteror di pintu-pintu masuk ke Kota Batam. "Kami menempatkan personel Densus 88 antara lain di pintu-pintu masuk untuk menghindari ancaman terorisme di Batam berkaitan dengan sidang tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura," kata Kapoltabes Barelang Kombes Eko Hadi Sutedjo, di Batam, Jumat. Penempatan personel Densus 88 di beberapa pintu masuk melalui laut dan udara itu juga untuk mengantisipasi masuknya NGO/LSM asing dari Singapura ke Batam dan sebaliknya, tetapi bukan untuk mengusir atau menindak mereka bila tak cukup alasan, katanya. Pertemuan LSM Sedunia di Batam tersebut akan berlangsung pekan depan, menjelang pertemuan Dana Monter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank), 19-20 September 2006 di Singapura. Pengamanan pintu masuk di Batam itu juga dibantu personel Kesatuan Pelaksanan Pengamanan Pelabuhan (KPPP). Bahkan, menurut Eko, selain di pelabuhan laut dan udara, pengamanan juga dilakukan di tempat-tempat stategis lainnya. Kehadiran personel lengkap dengan segala atributnya itu menarik perhatian para penumpang kapal feri dan masyarakat di sekitar pelabuhan. Eko menegaskan bahwa pihaknya akan menangkap siapa pun yang dianggap mengancam keamanan Batam, terkait dengan pertemuan IMF dan Bank Dunia di Singapura. Sementara itu, Inspektur Satu (Iptu) Sarbini, Kepala Unit Reskrim Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) Poltabes Barelang menyatakan: "Kami diperintahkan mewaspadai orang-orang yang masuk dan keluar Batam. Tidak untuk menahan NGO asing yang akan masuk. Tetapi kalau ada yang kedapatan melakukan tindakan pidana, kami akan langsung menahan mereka jika cukup bukti."(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006