Hamburg (ANTARA News) - Akhir-akhir ini ini, lelaki berusia 30 hingga 40 tahun di Jerman agaknya semakin banyak yang menghindari berhubungan seks. "Kebiasaan para lelaki paruh baya Jerman melakukan hubungan seks kurang dari separuh dibandingkan generasi bapak mereka," demikian hasil satu survai yang dipublikasikan di majalah wanita Jerman, Brigitte. Mengutip penelitian yang dilakukan di Universitas Hamburg, majalah itu mengungkapkan bahwa 30 tahun lalu lelaki muda yang berusia antara 18 hingga 30 tahun melakukan hubungan seks sebanyak 18 hingga 22 kali dalam sebulan. Saat ini di rentang usia yang sama, lelaki Jerman hanya berhubungan seks antara empat hingga 10 kali dalam sebulan. Peneliti Universitas Hamburg, Frank Sommer, menyatakan bahwa berkurangnya ketertarikan pria paruh baya di Jerman terhadap hubungan seks sangat erat kaitannya dengan tingkat stres yang semakin tinggi, dan saat ini dirasakan sebagian besar dari mereka. "Stres itu yang menjadi penyebab menurunnya gairah seks. Lelaki sering kali tak punya lagi daya dan waktu untuk bercinta dengan pasangannya," kata Sommer. Namun, ia menilai pula, faktor lain, seperti terganggunya kelancaran peredaran darah dan faktor psikologis, seperti depresi, dan masalah tidak harmonisnya hubungan dengan pasangan, dapat pula ikut berperan menurunkan gairah seks para lelaki. Gejala itu tidak melulu terjadi pada kaum pria. "Itu juga berlaku pada wanita," kata Sommer. Sommer berkeyakinan bahwa wanita mengalami hal yang sama, namun laki-laki umumnya lebih menderita bila tidak berhubungan seks. "Citra diri mereka sebagai laki-laki terganggu, jika tidak bisa bergairah dalam seks," kata Sommer. Selain itu, wanita juga lebih menginginkan seks, dan mereka lebih terbuka dalam mengungkapkan keluhan hubungannya dengan lelaki pasangannya. Namun demikian, para ahli menyimpulkan bahwa di era sekarang, baik laki-laki maupun perempuan, energi seksnya telah menurun drastis ketimbang nenek moyang mereka, demikian kutip Kantor Berita Jerman (DPA). (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006