Surabaya (ANTARA News) - Maria Kristin menyelamatkan muka Pelatnas dengan merebut gelar tunggal putri pada kejuaraan bulutangkis internasional JPGG Satellite 2006, sementara dua finalis lainnya bertumbangan. Kristin yang juara bertahan tersebut, sukses menyudahi perlawanan unggulan teratas dari Malaysia, Wong Julia Pei Xian dengan "straight set" 21-16, 21-15 dalam laga yang berlangsung 40 menit di GOR Sudirman Surabaya, Sabtu petang. Ini merupakan kemenangan beruntun kedua Kristin atas Wong Julia dalam sepekan terakhir, setelah akhir pekan lalu Kristin juga mengungguli andalan Malaysia tersebut di final Singapura Satellite. "Sejak awal saya sudah sangat optimis bisa mengalahkan dia, karena sudah mengetahui kelemahan dan kelebihannya," ujar Kristin yang berhak atas hadiah uang senilai 700 dolar AS atau sekitar Rp5,6 juta itu atas gelar juara yang diraihnya. Pemain pelatnas yang turun di dua nomor final sebelumnya, yakni pasangan putri Nitya Krishinda/Nadya Melati dan tunggal putra Alamsyah gagal merebut juara. Nitya/Nadya yang menempati unggulan kedua, harus mengakui ketangguhan "seeded" teratas Purwati/Jauhari Meiliana dengan dua set langsung 16-21, 18-21. Sementara Alamsyah gagal menjinakkan unggulan teratas dan mantan juara Asia 1996 Jeffer Rosobin (Suryanaga) sehingga kalah 16-21, 19-21. Pertarungan dua pemain beda generasi ini berlangsung menarik dan seru. Jeffer yang unggul pengalaman sering kesulitan menghadapi tekanan lawannya, namun modal kematangan permainan dan mental membuat Jeffer mampu meredamnya. "Dia (Alamsyah) punya kualitas permainan yang cukup bagus, hanya pengalaman dan mental bertandingnya yang masih kurang," komentar Jeffer yang pekan lalu menjuarai Singapura Satellite. Tuan rumah Suryanaga juga masih menambah gelar melalui pasangan gaek dan juara lima kali Indonesia Open, Tri Kushayanto/Minarti Timur yang mengalahkan pasangan Bambang Supriyanto/Eni Widiowati 21-10, 21-18. Sedang di ganda putra, pasangan Ade Lukas/Rian Sukmawan (Djarum) sukses merebut gelar dengan menumbangkan Enroe/Agung Rohanda (Mutiara Bandung) 21-18, 21-11.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006