Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono memperkuat indikasi akan adanya perombakan (reshuffle) kabinet, namun menyerahkan sepenuhnya langkah tesrebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kalau Pak Sutrisno Bachir (Ketua Umum PAN) mengungkapkan mungkin akan ada perombakan kabinet, saya justru yakin pasti akan ada `reshuffle` kabinet. Tunggu sajalah, mana yang akan di`reshuffle`," kata Agung Laksono kepada pers seusai membuka Turnamen Tenis Piala Bergilir Ketua DPR Cup ke-5 di Senayan Jakarta, Sabtu petang. Namun Agung menyatakan, persoalan perombakan kabinet sebaiknya diserahkan sepenuhnya kepada Presiden. Sebelum dilakukan perombakan kabinet, tentu Presiden saat ini mulai melakukan evaluasi atas kinerja menteri-menterinya. Agung menolak berkomentar mengenai kemungkinan kementerian yang ada dirombak, termasuk kemungkinan perombakan di kementerian ekonomi. Namun dia menyatakan, "ya.. memang kinerja kabinet belum berjalan sebagaimana mestinya". Dia mengatakan, evaluasi yang sedang dilakukan Presiden diyakini akan berujung perombakan kabinet dan evaluasi itu dilakukan secara menyeluruh. "Sejak semula Presiden sudah memberi sinyal. Kalau telah dicoba, didongkrak dan didorong agar kinerja meningkat tetapi tidak juga jalan, tentu harus dilakukan perombakan. Kalau sudah didorong nggak maju-maju tentu apa boleh buat harus diganti," katanya. Ketika ditanya apakah lemahnya kinerja itu disebabkan birokrasi yang tidak berubah dan tidak mengalami reformasi atau `performance` menterinya, Agung menilai, lemahnya kinerja lebih disebabkan oleh sosok menterinya, bukan birokrasi. "Tetapi kita ingatkan, kalaupun akan dilakukan prombakan kabinet, jangan sampai Presiden diintervensi oleh partai politik. Kalau ada suara-suara dari tokoh partai, hal itu bukan cerminan untuk menempatkan kadernya di kabinet," katanya. Agung mengajak semua pihak agar menyerahkan sepenuhnya evaluasi dan perombakan kabinet kepada Presiden, termasuk menyerahkan sepenuhnya mengenai komposisi kabinet apakah akan diisi oleh profesional atau kader partai. "Namun kita percaya Presiden akan mempertimbangkan pola hubungan pemerintah dengan partai-partai. Kita juga yakin Presiden akan obyektif dalam melakukan evaluasi terhadap kabinetnya," kata Agung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006