Abu vulkanik yang menutup aspal landasan pacu beberapa sudah menjadi lumpur padat akibat hujan yang sempat mengguyur dan cukup sulit dibersihkan."
Sleman (ANTARA News) - Satu satuan setingkat kompi Satuan Brigade Mobil Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin malam membantu membersihlan landasan pacu Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta yang terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.

"Personel Brimob ini sengaja diterjunkan untuk membantu mempercepat proses pemulihan landasan pacu Bandara Adisutjipto Yogyakarta," kata Kepala Satbrimobda DIY AKBP Ajuk Wibowo di Bandara Adisutjipto Yogyakarta, Senin malam.

Menurut dia, bantuan ini juga sebagai tindak lanjut dari instruksi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yang mengharapkan agar bandara dapat secepatnya dibuka kembali pascahujan abu vulkanik erupsi Gunung Kelud yang membuat bandara ditutup total sejak Jumat (14/2).

"Total personel yang kami terjunkan sebanyak 60 personel atau satu SSK berserta dua unit water canon," katanya.

Ia mengatakan, personel kepolisian ini bersama dengan TNI Angkatan Udara Lanud Adisutjipto berupaya membersihkan abu vulkanik yang masih menempel di landasan pacu.

"Abu vulkanik yang menutup aspal landasan pacu beberapa sudah menjadi lumpur padat akibat hujan yang sempat mengguyur dan cukup sulit dibersihkan," katanya.

Ajuk mengatakan, setelah beberapa kali dibersihkan landasan pacu ini diharapkan dapat segera dibuka kembali untuk operasional penerbangan komersil.

"Informasinya Rabu (19/2) atau Kamis (20/2) bandara akan kembali dibuka," katanya.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adisutjipto Yogyakarta Andi Wirson mengatakan pihaknya sudah mengoperasionalkan delapan unit mobil damkar dan empat mobil tanki air serta mengerahkan pompa-pompa air untuk menyemprot landasan pacu.

"Dibantu mobil damkar Sleman, pada Sabtu dua mobil dan Minggu tiga mobil serta 1.500 orang," katanya.

Ia mengatakan, diperkirakan baru Rabu (19/2) Bandara Adisutjipto bisa operasional melayani penerbangan. (V001/M008)

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014