La Paz (ANTARA News) - Presiden Bolivia Evo Morales, Selasa (18/2), mengusulkan Uni Negara Amerika Selatan (UNASUR) menyerukan pertemuan darurat guna membahas Venezuela, yang dilanda kerusuhan sehingga menewaskan tiga orang.

"Venezuela tidak sendirian," kata Morales selama wawancara dengan stasiun TV berita yang berpusat di Venezuela, Telesur, sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia menambahkan blok regional, seperti UNASUR --Masyarakat Negara Amerika Latin dan Karibia dan Aliansi Bolivaria bagi Negara Amerika-- telah memperlihatkan dukungan mereka.

Ia juga menuduh Amerika Serikat memicu kerusuhan di Venezuela guna menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.

Ketegangan di Venezuela adalah akibat dari persekongkolan internasional yang ingin menggagalkan pembaruan yang dipelopori oleh mendiang presiden Hugo Chavez, kata Morales.

Kerusuhan di Venezuela sejak pekan sebelumnya telah menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 70 orang lagi. Pemerintah di negeri tersebut pada Senin (17/2) memerintahkan tiga diplomat AS yang dituduh menghasut protes rusuh untuk meninggalkan negeri itu dalam waktu dua hari.

Sebelumnya pemimpin oposisi Venezuela Leopoldo Lopez, yang dicari di negeri itu, menyerahkan diri kepada pihak berwajib, Selasa, sementara ribuan pendukung pro- dan anti-pemerintah berpawai di Ibu Kota Venezuela, Karakas.

Presiden Nicolas Maduro --yang pemerintahnya diserang pemrotes karena kejahatan merebak dan kondisi hidup memburuk-- telah melarang pawai oposisi yang diserukan oleh Lopez di Plaza Brion.

Penyerahan Lopez itu disebut-sebut menandai titik balik dramatis setelah dua pekan aksi unjuk rasa yang penuh ketegangan di negara yang kaya akan minyak itu. Para mahasiswa juga berunjuk rasa dan marah atas penahanan para demonstran.

Ahli ekonomi dari Harvard itu mengatakan kepada ribuan pendukungnya, yang berpakaian putih-putih, bahwa penyerahan dirinya akan memperlihatkan "keadilan tak wajar" di Venezuela, sehingga mengundang sambutan hangat dari pengunjuk rasa.

Sementara itu Maduro, yang berbicara kepada para pekerja minyak pro-pemerintah yang berpakaian merah di bagian barat kota itu, menyatakan bahwa Lopez akan "bertanggung-jawab atas seruannya yang berisi hasutan".

Presiden Venezuela itu pekan sebelumnya memerintahkan penangkapan Lopez dengan tuduhan pembunuhan dan memicu kekerasan setelah bentrokan terjadi di jalanan Karakas sehingga menewaskan tiga orang.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014