Gresik (ANTARA News) - Kapten tim Persegres Gresik United, Mahyadi Panggabean, mengaku tertundanya laga timnya melawan Barito Putra akibat erupsi Gunung Kelud sangat menguntungkan bagi para pemain, sebab memiliki masa jeda yang agak lebih lama.

"Erupsi Gunung Kelud adalah kejadian alam dan tidak bisa kita lawan, tapi sebaiknya kita ambil hikmahnya. Dan tertundanya jadwal akibat bencana tidak mempengaruhi kesiapan kami menghadapi Barito Putra," kata Mahyadi ditemui usai latihan di Stadion Petrokimia Gresik, Rabu.

Dikatakannya, dengan masa jeda yang agak panjang, membuat timnya semakin maksimal dalam mempersiapkan diri menghadapi pertandingan selanjutnya.

Sementara itu, pemain lain asal Jepang, Shohei Matsunaga mengakui, tertundanya pertandingan membuat dirinya semakin optimistis bermain lebih bagus dan mencetak gol saat melawan Barito Putra dalam Liga Super Indonesia (LSI) yang akan berlangsung di Stadion Petrokimia, Gresik, Selasa (25/2).

"Saya yakin mampu membuat gol dalam pertandingan nanti, sebab saat ini saya memiliki masa "recovery" yang cukup lama, sehingga saat pertandingan nanti akan maksimal," kata Matsunaga.

Sebelumnya, sesuai jadwal resmi yang dikeluarkan PT Liga Indonesia, laga perdana hingga keempat Persegres selalu memiliki jeda tiga sampai empat hari.

Namun, pada saat pertandingan keempat (lawan Sriwijaya) ke pertandingan kelima (lawan Barito Putra) memiliki masa jeda terbanyak, yakni 12 hari.

Sedangkan dalam klasemen sementara LSI wilayah barat, Persegres kini menghuni peringkat enam dengan raihan lima poin yang didapat dari mengalahkan Persijap Jepara 3-2, menahan imbang Persik 1-1, dan menahan imbang Sriwijaya 0-0.

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014