Jakarta (ANTARA News) - Sosok Jamie Cullum memang terkenal dengan aksi yang gila-gilaan di atas panggung.  Tampil untuk kedua kalinya di Clear Jakarta International Java Jazz Festival, Cullum tetap menunjukkan antusiasme yang serupa layaknya musisi asing yang baru pertama kali di Jakarta. Sabtu (1/3) dini hari, Cullum tampil di panggung Clear D2 Java Jazz.

 Membawakan "The Same Thing"  yang kental dengan ketukan drum saat membuka konser, Cullum yang sejak awal aktif menabuh perkusi langsung beralih memencet tuts-tuts pada keyboard yang terletak tak jauh darinya.

 Pria kelahiran tahun 1979 ini memang terkenal tidak mau duduk dengan anggun meski memainkan grand piano. Alih-alih begitu, Cullum berdiri sambil menghentak-hentakkan kepalanya saat memainkan piano untuk lagu "Get Your Way".

 Spontan, Cullum naik ke atas piano itu dan bernyanyi dari sana. Penonton pun histeris melihat aksi Cullum yang pernah mengenyam pendidikan sastra dan film di University of Reading ini.

 "Jakarta! Kami datang jauh-jauh untuk tampil di depan kalian!" serunya kepada 12.000 penonton yang hadir.

 Cullum rupanya baru saja tampil di Singapura. Ia mengaku kini, setelah menjadi seorang ayah, dia jarang bepergian.

 Ini memang bukan penampilan perdana Cullum di Indonesia, juga di Java Jazz. Cullum pernah datang ke perhelatan yang sama pada tahun 2007. Penampilan perdananya di Jakarta rupanya masih melekat di benaknya. Ia berkata merasa terhormat dapat bermain di salah satu festival yang dihormati di mata dunia ini.

 "Saya di sini tujuh tahun yang lalu. Ada yang datang juga dulu? Kalian merasa tua atau muda sekarang?" candanya.

 Meski bukan penampilan perdananya, nama besar Jamie Cullum terbukti menyedot perhatian penikmat musik. Julia Putri, Media Relations PT Java Festival Production, mengatakan 12.000 tiket special show Jamie Cullum ludes terjual.

Penonton yang banyak itu juga menyebabkan pertunjukkan molor satu jam dari yang dijadwalkan. Tetapi, Cullum membayar penantian penonton itu dengan aksinya yang berenergi.

Ia tampil prima kala itu. Jazz yang terkenal dengan improvisasi di sana-sini pun dibabat habis oleh jari-jari Cullum di atas piano. Ia gemar sekali melakukan improvisasi dengan piano di tengah-tengah lagu, seperti yang ia lakukan pada "I'm All Over It" dan "What A Difference A Day Made".

Piano bagi pelantun "Mind Trick" pun bukan hanya hamparan tuts hitam dan putih. Badan piano tak luput dari sasarannya bereksperimen. Dengan tabuhan "gendang" piano, penggalan "Drop It Like It's Hot" milik Snoop Dogg, "I Could Have Danced All Night", dan "Get Lucky" pun meluncur dari bibirnya.

Berkomentar tentang aksinya yang spontan, saat jumpa pers ia mengatakan dirinya tidak menyiapkan daftar main untuk konser itu. Semuanya mengalir begitu ia berada di atas panggung.

Selain aksinya yang spontan, Cullum juga terkenal karena mengaransemen ulang lagu-lagu dalam balutan jazz. Ia membawakan aransemennya yang terkenal "Wind Cries Mary" milik Jimi Hendrix dan "Please Don't Stop The Music" yang dinyanyikan Rihanna.  "Terjadi begitu saja di jari-jari saya. Kau ambil sesuatu yang popular lalu menjadikannya dasar," katanya dalam jumpa pers yang diadakan satu jam sebelum dirinya tampil di Java Jazz.

Usai membawakan "Please Don't Stop The Music", Cullum pun pamit undur diri. Penonton yang masih ingin menyaksikan aksi idolanya pun diam di tempat sambil meminta Cullum tampil lagi.

Cullum pun berbaik hati membawakan "All At Sea" yang terdapat di album pertamanya, "Twentysomething". Lampu ruangan menyala, tanda konser usai, namun Cullum masih ingin tampil dihadapan penggemarnya.

Penonton pun dengan setia menanti Cullum menutup konser malam itu dengan "Mixtape".

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014