Surabaya (ANTARA News) - Tim putra Surabaya Samator harus berjuang hingga lima set untuk melewati hadangan Palembang Bank SumselBabel pada babak empat besar putaran kedua kompetisi bola voli BSI Proliga 2014 di GOR Among Rogo, Yogyakarta, Jumat.

Pada laga yang berlangsung sengit dan sempat diwarnai protes pemain atas keputusan wasit tersebut, Samator mengalahkan juara bertahan Bank Sumsel dengan skor ketat 3-2 (36-34, 18-25, 22-25, 25-20, 16-14).

Kemenangan ini membuat Machfud Nurcahyadi dan kawan-kawan untuk sementara memimpin klasemen dengan nilai 8, diikuti Bank Sumsel di posisi kedua yang terpaut satu angka. Sedangkan Jakarta Pertamina Energi di urutan ketiga setelah secara tidak terduga menyerah 0-3 dari Jakarta Electric PLN.

Kendati menang, pelatih Surabaya Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono menyebut permainan anak-anak asuhannya labil, terutama sisi mental tanding yang masih naik turun, sehingga berpengaruh pada penampilan di lapangan.

"Banyak kesalahan pada receive (penerimaan bola pertama) dan itu menurunkan mental anak-anak. Kami bersyukur karena anak-anak tidak cepat putus asa dan segera bangkit," katanya usai pertandingan.

Kubu Bank Sumsel sempat melancarkan protes atas keputusan wasit yang merugikan mereka. Bahkan, pemain asingnya Raydel Poey Romero ikut terbawa emosi dan menghempaskan tangannya ke arah net.

Menurut pelatih Palembang Bank SumselBabel Munawar, kedua tim sama-sama tampil bagus, tetapi anak asuhnya justru tertekan pada dua set akhir sehingga gagal memenangkan pertandingan.

"Pada set terakhir, keputusan dari wasit dua merugikan kami dan itu sangat mengganggu konsentrasi pemain. Bagi kami, kalah menang hal biasa, namun jika ada masalah nonteknis, kami tentu tidak bisa terima," katanya.

Sementara itu, tim putra Jakarta Electric PLN yang gagal total pada putaran pertama di Bandung pekan lalu, mulai memberikan persaingan ketika secara tidak terduga menghempaskan Jakarta Pertamina Energi dengan skor telak 3-0 (25-22, 26-24, 35-33).

Kemenangan ini membuka peluang tim asuhan Putut Marhaento bersaing memperebutkan tiket final Proliga musim ini, kendati mereka masih berada di urutan terbawah dengan nilai 3.

Saat babak empat besar putaran pertama di Bandung, tim Jakarta Electric seperti kehilangan taji dan tidak pernah menang dalam tiga laga yang dimainkan.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014