Sumbawa Besar (ANTARA News) - Aarat kepolisian menangkap empat orang tersangka berinisial US, DN, SO, dan BA, karena diduga terlibat kasus pembunuhan Hayat Sabang (60) warga Sampang Kuang Rea, Desa Batu Rotok, Batu Lanteh, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, pada 10 Januari lalu.

Kapolres Sumbawa AKBP Karsiman ketika dikonfirmasi Sabtu, membenarkan keberhasilan anggotanya mengungkap kasus pembunuhan, dengan menangkap empat orang tersangka, yakni US, DN, SO dan BA.

Menurut dia, namun sejauh ini petugas belum mengetahui secara pasti motif di balik kasus pembunuhan di Batu Lanteh itu.

"Terduga otak pelaku masih dijemput dan saat ini dalam perjalanan," kata Karsiman.

Karsiman melanjutkan, dengan tertangkapnya keempat tersangka kasus pembunuhan Batu Lanteh ini, berarti sudah tiga dari lima kasus pembunuhan yang berhasil diungkap petugas.

Masing-masing adalah pembunuhan Rebecca Helona, Nurul Hakiki dan Hayat Sabang. Sedangkan dua kasus pembunuhan lainnya, yakni kasus pembunuhan Umar Sain alias Alen warga Desa Mamak, Kecamatan Lopok, 10 September 2013 dan pembunuhan Jalaluddin warga Dusun Abadi, Desa Gapit, Kecamatan Empang, akhir Oktober 2013, masih dalam penyelidikan intensif.

Karsiman menyatakan, penyelidikan kasus pembunuhan Hayat Sabang sempat mengalami kendala, salah satunya karena sulitnya mendatangkan saksi dalam waktu segera. Namun berkat kesabaran dan kerja keras, akhirnya polisi berhasil mengidentifikasi para tersangka sekaligus dilakukan penangkapan.

"Sekarang tersangka sudah diamankan di Polres Sumbawa untuk penyidikan lebih lanjut," kata Karsiman.

Sebelumnya, seorang kakek warga Sampang Kuang Rea, ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah di wilayah kebun Desa Batu Totok, Batu Lanteh, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (9/1) sore.

Jasad korban teridentifikasi bernama Hayat Sabang (60), warga Sampang Kuang Rea. Aparat kepolisian sempat kesulitan dalam mengevakuasi korban mengingat tempat kejadian perkara (TKP) sangat jauh.

Selain, kesulitan mengevakuasi korban, dikarenakan lokasi TKP tergolong sulit dijangkau, serta kendaraan yang digunakan petugas mengalami masalah. Untuk melanjutkan perjalanan, tim kami terpaksa menunggang kuda hingga sampai di TKP.

Korban pertama kali ditemukan oleh dua keponakannya, Asep dan Samad, dalam kondisi kepala dan tangan menderita luka memar.

Penemuan itu kemudian dilaporkan kepada aparat berwajib, yang ditindaklanjuti dengan mengevakuasi korban.

Sejumlah dugaan muncul jika Hayat Sabang menjadi korban perampokan, karena uang Rp4 juta miliknya hilang. (*)

Pewarta: Siti Zulaeha
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014