Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Dradjad Wibowo, menilai calon presiden dari Partai Demokrat bisa menjadi kuda hitam bila partai tersebut meraih suara lebih dari 10 persen pada Pemilu 2014.

"Demokrat menjadi kuda hitam kalau mendapat suara dua digit, katakan yang menang konvensi Pramono Edhie," kata dia dalam diskusi bertema "Siapa Kuda Hitam 2014" di Jakarta, Minggu.

Diskusi tersebut menghadirkan sejumlah politisi diantaranya Fadli Zon dari Partai Gerindra, Indra J Piliang dari Partai Golkar, Achmad Mubarok dari Partai Demokrat, Firman Jaya Daeli dari PDIP, dan Patrice Rio Capella dari Partai Nasdem dan aktivis Ray Rangkuti.

Menurut Dradjad, Demokrat dapat menjadi kuda hitam karena memiliki jaringan sebagai partai yang tengah berkuasa. "Mereka bisa menggerakkan jaringannya," katanya.

Sementara PAN, menurut dia, dalam Rakernas 2011 telah mengamanatkan Hatta Rajasa sebagai Calon Presiden, namun sampai saat ini Hatta belum menerima pencalonan tersebut.

PAN, menurut dia, masih terus mengamati perkembangan dari konstelasi politik, terutama konfigurasi politik hasil Pemilu Legislatif 9 April.

"Yang menentukan adalah komunikasi prapemilu legislatif 9 April dan hasil 9 April nantinya," katanya.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok melihat dari 11 peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan adalah tokoh yang ideal.

"Dari 11 peserta ada yang ideal, Anies ideal, tapi elektabilitasnya belum tinggi," kata Mubarok.

Dia menilai Anies tokoh muda yang memiliki kecerdasan dan gagasan dalam membangun negara. "Tokoh muda yang belum terkontaminasi," katanya.

Ia menambahkan, bakal calon presiden yang akan diajukan diserahkan sepenuhnya dalam konvensi yang akan diumumkan hasilnya setelah pemilu legislatif.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014