Batam (ANTARA News) - Hari pertama pertemuan "non-governmental organizations" (NGOs) sedunia yang diselenggarakan "International NGO Forum on Indonesian Development" (Infid) di Asrama Haji Batam Center, ditandai aksi penolakan dari Forum Solidaritas Peduli Batam. "Infid harus beranjak dari Batam," kata Ketua Koordinasi Forum Solidaritas Peduli Batam, Ahadi Hutasoit, di Batam, Jumat. Aksi penolakan yang dihadiri sekitar 30 orang dari gabungan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) setempat menuntut pertemuan NGOs/LSM sedunia dibubarkan, karena dinilai dapat mengganggu kenyamanan berinvestasi di Batam. Pertemuan para NGOs/LSM itu, kata mereka, seharusnya dilakukan di Singapura, karena Batam bukan tempat untuk melakukan kegiatan yang dapat menghambat investasi yang selama ini telah berjalan dengan baik. "Kalau mereka memiliki keberanian kenapa pertemuan NGOs/LSM tidak dilakukan di Singapura saja, kenapa harus di Batam," katanya. Dikatakannya bahwa pertemuan NGOs/LSM yang diselenggarakan di Batam merupakan suatu bentuk ketidak beranian menghadapi ancaman dari pemerintah Singapura. Aski demo yang berlangsung pukul 10.40 WIB - 11.00 WIB, di bundaran Asrama Haji Batam Center berlangsung singkat, selain aksi itu, aksi yang disertai guyuran hujan serta mendapatkan kawalan ketat dari Kesatuan Pengamanan Poltabes Barelang. Kepala Pengamanan Aksi, AKP D Zain, menyatakan selagi aksi yang dilakukan oleh para demonstran sesuai prosedur, aparat keamanan tidak akan melakukan pencegahan, namun bila hal-hal tersebut dilanggar, maka pihak pengamanan tidak segan-segan melakukan tindakan. "Mereka juga memperoleh izin sesuai dengan UU, namun bila mereka melanggar kami pun tidak segan-segan menindaknya," kata D Zain. Ia mengatakan untuk melakukan pengamanan aksi, pihaknya hanya menurunkan sekitar 60 personel, sesuai dengan jumlah massa yang melakukan aksi protes terhadap pertemuan NGOs/LSM sedunia. "Bila mereka datang dengan massa yang lebih banyak, kami siap menambah personel," katanya. Sementera itu, sistem pengamanan di Asrama Haji Batam Center cukup ketat, hal itu dapat terlihat menjelang memasuki area pertemuan NGO/LSM sedunia. Penjagaan pertama persis berada di bundaran Asrama Haji dengan penempatan puluhan personel kepolisian. Hal serupa juga dilakukan di pintu gerbang Asrama Haji dan pintu masuk ke gedung utama pertemuan NGOs/LSM sedunia. Menjelang memasuki ke gedung utama, setiap pengunjung akan mendapatkan pemeriksaan dari petugas jaga. Dan setiap peserta dan media massa harus memiliki kartu identitas untuk dapat mengikuti pertemuan tersebut. "Semua pintu-pintu yang tidak perlu ditutup, kami hanya menggunakan satu pintu masuk dan pintu keluar," kata M Danial Nafis dari LSM Aliansi Rakyat Menggugat-International Finance Institutions (ARM-IFIs). Dikatakannya penerapan sistem pengamanan itu, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab itu, hanya pintu-pintu tertentu yang dibuka untuk umum. (*)

Copyright © ANTARA 2006