Batam (ANTARA News) - International People`s Forum (IPF) membatalkan penyampaian hasil pertemuan di Batam sebagai rekomendasi kepada Dana Moneter Intenasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank/WB) yang tetap akan melakukan sidang tahunan di Singapura. "Rencana itu kami batalkan setelah IMF dan Bank Dunia menolak permintaan NGOs supaya tidak menyelenggarakan sidang di Singapura, 19-20 September," kata Direktur Eksekutif "International NGO Forum on Indonesian Development" (INFID), Donatus K Marut, di Asrama Haji Batam Center, Senin. Marut, pemimpin organisasi penyelenggara pertemuan "IPF Versus IMF and WB", di Batam, 14-18 September mengatakan, beberapa perutusan kini telah mendapat izin masuk dari Pemerintah Singapura. Kendati demikian, IPF tetap membatalkan penyampaian kepada IMF dan Bank Dunia sebagai protes terhadap negara tersebut yang melecehkan beberapa aktivis yang akan datang menghadiri pertemuan itu. Mereka yang masuk untuk menghadiri pertemuan dengan IMF/WB di Singapura maupun yang sekedar singgah guna ke pertemuan IPF di Batam, ditahan dan diinterogasi di wilayah imigrasi, sebagian bahkan diusir (deportasi). Tentang berita bahwa ada utusan Presiden RI ke pertemuan IPF di Batam, Marut menyatakan hal itu tidak benar. Pertemuan para aktivis NGOs/LSM sedunia ini tidak ada urusan dengan utusan presiden. "Namun kami ada rencana menyampaikan hasil-hasil dari sini kepada pemerintah melalui parlemen, Bappenas dan Menteri Keuangan," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006