Semarang (ANTARA News) - Tidak ada kesepakatan (deal) politik antara Kiai Haji Mustofa Bisri (Gus Mus) dengan capres PDIP Joko Widodo ketika keduanya bertemu di Rembang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

"Kita tahu Gus Mus itu orang yang sangat arif, meskipun saya tidak tahu apa yang dibicarakan (oleh Gus Mus dan Jokowi, red) tapi saya yakin 100 persen tidak ada deal politik apa pun," kata bakal capres Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud MD, di Semarang, Minggu.

Hal tersebut disampaikan Mahfud MD usai acara pengukuhan pengurus wilayah Asosiasi Bina Haji dan Umroh Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Tengah dan sarasehan kebangsaan di kantor PWNU Jateng Jalan Dr. Cipto Semarang.

Mahfud mengungkapkan bahwa Gus Mus selalu menerima dan memberikan nasihat setiap menerima tamu, baik itu Jokowi, Prabowo, atau Aburizal.

"Saya tahu integritas Gus Mus dan Gus Mus selalu mengatakan bahwa 'politik itu bukan wilayah saya', sehingga tidak ada kekhawatiran apa pun terhadap pertemuan Jokowi dengan sesepuh PKB itu," ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Terkait dengan wacana capres dan cawapres, Mahfud menjelaskan bahwa PKS mau menawarkan dirinya dan Rhoma Irama untuk menjadi calon wakil presiden.

"Itu memang bagian dari alternatif-alternatif yang perlu dipertimbangkan karena kenyataannya Jokowi sudah menjadi capres resmi PDI-P dan surveinya berada di posisi tertinggi disusul capres dari Partai Gerindra Prabowo," katanya.

Kendati demikian, kata dia, semuanya masih bergantung pada hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014 yang akan menentukan posisi dan komposisinya bagaimana sebagai alternatif yang akan dipasangkan dengan Jokowi.

"Siapa yang akan menjadi capres dan cawapres PKB ya menunggu hasil Pemilu Legislatif 2014, pokoknya semua opsi yang ada sekarang dicatat dan dipertimbangkan untuk pada akhirnya diputuskan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Mahfud meminta kepada semua pihak agar mewaspadai kerawanan dari orang-orang yang kalah pada Pemilu 2014.

"Yang harus diantisipasi adalah kerawanan dari orang-orang yang kalah padahal dia sudah berhalusinasi untuk menang dan tiba-tiba kalah lalu dia berkolusi dengan orang yang sudah punya kekecewaan terhadap proses yang berlangsung," katanya.

Seperti diwartakan, capres dari PDI-P Joko Widodo "sowan" ke kediaman Rais Am PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus) di Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Kamis (20/3) malam.

Jokowi datang di kediaman Gus Mus sekitar pukul 20.25 WIB dengan ditemani Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Teten Masduki yang kemudian menggelar pertemuan tertutup selama dua jam.

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014