Sidney (ANTARA News) - Pihak berwenang Australia mengatakan masih mempelajari citra radar Prancis yang menunjukkan puing terapung dan belum menggeser area pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang itu dari selatan Samudera Hindia ke arah utara setelah temuan satelit AS diperkuat temuan satelit China tentang satu objek mengapung di area yang sama.

Otorita Keselamatan Maritim Australia (AMSA) menyebutkan area pencarian telah ditegaskan oleh sebuah cita satelit AS yang menunjukkan dua objek mengapung di sebuah area yang terletak 2.500 barat daya Perth.

Pencitraan satelit AS mempertegas citra sebuah objek terapung oleh satelit China di tempat yang sama sehingga pencarian reruntuhan jet Boeing 777 tetap dipusatkan di selatan khatulistiwa ini.

Namun satelit Prancis menangkap citra sekitar 850 km arah utara zona pencariaan yang sekarang ini dipusatkan.

"Kami baru saja menerima informasi ini dan kami masih menyelidikinya," kata juru bicara AMSA kepada Reuters yang menolak membebarkan apakah AMSA telah menerima citra-citra satelit terbaru itu.

Sang juru bicara juga mengaku tidak memiliki informasi mengenai bagaimana objek-objek tersebut ditemukan.  Malaysia sendiri mengaku menerima citra satelit terbaru itu hari Minggu dan segera diteruskan kepada Australia.

Peta yang dirilis AMSA hari ini menunjukkan dua area pencarian di selatan Samudera Hindia yang bertentangan dengan pernyataan Wakil Perdana Menteri Australia Warren Truss bahwa area pencarian telah diperluas ke bagian utara samudera ini menyusul objek yang dicitrai satelit Prancis.

"Saat ini kami masih fokus ke area yang sama," kata juru bicara AMSA itu. "Kami akan memperhatikan dengan sungguh-sungguh informasi apa pun dan mempelajarinya serta mengeceksilangkan semua informasi itu."

Dua pesawat militer China, dua P3 Orion milik Australia dan jet sipil jarak jauh sedang menuju area pencarian itu. Satu lagi jet jarak jauh, yaitu P8 Poseidon milik Angkatan Laut AS, dan dua P3 Orion Jepang akan menyusul kemudian, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014