Saya misalnya di Komisi II yang tidak stereotype komisi perempuan
Jakarta (ANTARA News) - Calon legislatif dari Partai Golkar Nurul Arifin mengatakan caleg perempuan harus tahu agenda apa yang akan dia perjuangkan apabila terpilih pada Pemilu 2014.

"Tidak harus isu-isu tentang perempuan yang dia perjuangkan. Namun, apa pun itu, dia harus tahu," kata Nurul Arifin yang dihubungi di Jakarta, Senin.

Calon anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Barat VII (Purwakarta, Karawang dan Bekasi) itu mengatakan perempuan selalu memiliki pemikiran-pemikiran yang berbeda terhadap sebuah permasalahan.

Dengan memahami isu, kata Nurul, perempuan akan bisa ikut merumuskan solusi dari permasalahan yang selama ini muncul di masyarakat.

"Tak hanya permasalahan politik. Bisa juga isu-isu sosial karena banyak permasalahan sosial yang memerlukan solusi dan pemikiran dari kaum perempuan," ujarnya.

Karena itu, apabila terpilih menjadi anggota legislatif, Nurul mengatakan perempuan juga tidak boleh terjebak untuk memilih bertugas di komisi yang selama ini dianggap stereotype menangani urusan wanita.

"Saya misalnya di Komisi II yang tidak stereotype komisi perempuan. Di manapun berada, perempuan selalu memiliki orisinalitas sendiri," tuturnya.

Selain itu, Nurul mengatakan politisi perempuan pun perlu berpikir seperti halnya politisi laki-laki. Sebab, di dunia politik perempuan juga bersaing dengan politisi laki-laki.

Meskipun seorang perempuan, kata Nurul, apabila sudah duduk di legislatif tetap harus memperjuangkan aspirasi seluruh rakyat, tidak hanya aspirasi perempuan.

Namun, sebagai perempuan tentunya memiliki sentuhan-sentuhan yang berbeda dengan laki-laki sehingga kebijakan yang diputuskan bisa lebih bermakna bagi rakyat.

"Calon anggota legislatif perempuan, disamping menjual keperempuanannya juga harus memiliki ide-ide orisinal supaya bisa terpilih," ujarnya. 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014