"Hal pertama yang dibutuhkan memang pendidikan moral di sekolah. Ilmu mengenai kewarganegaraan atau moral bisa mendorong kesadaran dalam berpartisipasi untuk membangun negara melalui pemilu," kata Destina kepada Antara di Jakarta, Senin.
Menurut dia jenjang sekolah dasar merupakan tingkat yang baik bagi pengajar di Indonesia untuk mengajarkan pendidikan moral kepada peserta didik karena siswa memiliki daya serap ilmu yang tinggi.
Ia mengatakan kegiatan seperti upacara bendera, piket maupun pemilihan ketua kelas secara tertib mengajarkan kepada anak-anak cara memilih pemimpin yang demokratis.
"Selain itu anak-anak juga perlu diajarkan kemandirian dan upaya perjuangan agar tidak merasa terlalu nyaman dengan keadaan yang sudah mapan sehingga nantinya akan berusaha mencari yang lebih baik dengan turut berpartisipasi dalam Pemilu untuk pembangunan negeri," kata Destina yang masuk daerah pemilihan DKI Jakarta II.
Pemuda, menurut dia, perlu mengetahui latar belakang calon wakil rakyat yang akan dipilihnya sehingga memiliki pemimpin berkompeten dengan kebijakan yang berkualitas.
"Walaupun banyak pilihan caleg, namun harus melihat latar belakang mereka. Pemuda minimal bisa meng-google latar belakang melalui fasilitas antar jaringan. Pilih perwakilan yang berkualitas yang sesuai dengan keinginan para pemuda untuk turut membangun bangsa," katanya.
Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
