Samarinda (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memberikan subsidi pembelian benih padi unggul untuk mengurangi beban petani dan mencegah terulang serangan hama wereng di empat kecamatan.

"Subsidi pembelian bibit padi unggul kepada petani ini untuk mengurangi beban dan mencegah terulangnya kembali serangan hama wereng di empat kecamatan," kata Kepala Dinas Pertanian Penajam Paser Utara Joko Dwi Febrianto di Penajam, Rabu.

Ia mengatakan pemerintah akan menyiapkan 16,5 ton benih padi jenis ciherang yang tahan terhadap serangan hama, termasuk wereng, sehingga petani tidak lagi mengalami kerugian akibat serangan hama tersebut.

"Para petani yang membeli bibit padi unggul itu diberikan harga relatif murah, hanya Rp2.000/ kilogram dari harga di pasaran Rp6.000/kilogramnya," katanya.

Joko mengatakan pemerintah menyubsidi harga benih padi itu sebesar Rp4.000/kilogram.

Saat ini sudah ada 3.000 hektare tanaman padi yang akan dijadikan benih.

Dengan luasan tersebut, kata dia, benih yang bisa disiapkan mencapai 16,5 ton. Benih padi itu tahan wereng.

Berdasarkan pantauan, tanaman padi tidak diserang hama dan diperkirakan produktivitasnya mencapai 5,5 ton/hektare.

Menurut Joko, subsidi diberikan agar petani tidak terbebani. Program subsidi untuk benih padi sudah lakukan setiap tahun, namun minat petani masih rendah untuk membeli benih unggul dan tahan serangan hama tersebut.

"Dengan cara ini petani yang memiliki benih unggul itu terpaksa dijual seperti gabah biasa. Hal ini terjadi karena petani enggan menggunakan benih unggul yang kami siapkan. Tapi dampaknya ternyata tanaman padi mereka mudah diserang hama wereng," katanya.

Untuk benih padi unggul tersebut, kata Joko, sudah bisa dibeli para petani pada musim tanam berikutnya.

Ia menjelaskan para petani diberikan kebebasan mendapatkan benih padi itu, berapapun yang diinginkan.

Namun, kata dia, syaratnya harus meminta rekomendasi dari penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan petugas pengamat hama.

"Banyaknya areal tanaman padi yang diserang hama wereng bukan hanya disebabkan benih yang ditanam tidak unggul, tapi juga cara menanam yang menggunakan sistem tebar benih langsung (tabela)," ujarnya.

Dia mengatakan seluas 3.000 hektare tanaman padi yang tidak diserang hama wereng itu, selain karena benih unggul juga cara tanam mereka dengan sistem jajar legowo.

Namun demikian, Joko tidak menyalahkan petani yang menggunakan sistem tabela.

Alasan petani menggunakan pola tanam tabela itu, katanya, karena kekurangan tenaga kerja.

"Sehingga sistem tabela dianggap paling murah dan mudah dilakukan," katanya.


(T.M025/B/M029/M029) 02-04-2014 07:50:54

Pewarta: Masnun
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014