Capres lain hanya menyebut judul besar"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Forum Rektor tahun 2013 Prof Dr Laode Masihu Kamaludin menilai Prabowo Subianto adalah calon presiden dengan program paling konkret dibandingkan capres lainnya.

"Capres lain hanya menyebut judul besar. Inilah capres yang bisa sampai detail menjelaskan program yang diusungnya," kata Laode dalam pengukuhan dukungan 500 guru besar dan akademisi seluruh Indonesia untuk Prabowo maju sebagai calon presiden di Jakarta, Rabu.

Menurut Laode masalah utama Indonesia adalah efisiensi keuangan negara dan sistem pemerintahan yang harus menganut tata pemerintahan yang baik.

"Diperlukan kepemimpinan yang kuat dan ketegasan untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Kita harus memperkecil jurang antara yang miskin dan yang kaya. Kekuatan Indonesia ditentukan oleh rakyat, itu yang harus dibela," kata Laode.

Dia menegaskan dukungan para guru besar dan akademisi terhadap Prabowo adalah atas kesadaran sendiri dan tidak dibayar.

Prabowo mengatakan, keuangan negara saat ini dikelola kurang efisien sehingga menyebabkan kebocoran dan mengurangi pendapatan negara.

"Total kebocoran anggaran negara saat ini adalah Rp1.160 triliun dengan rincian Rp360 triliun kehilangan potensi pajak, Rp500 triliun kebocoran anggaran negara dan Rp300 triliun anggaran negara untuk subsidi," kata Prabowo di depan para guru besar emeritus dan cendekiawan yang mendukung pencapresannya.

Menurut Prabowo, inefisiensi keuangan negara adalah masalah manajemen dan pengelolaan. "Kunci kebangkitan bangsa adalah hentikan kebocoran keuangan negara, ubah sistem jangan lagi kekayaan kita mengalir ke luar negeri. Bayangkan Indonesia akan punya devisa Rp1.000 trilun, banyak yang bisa kita lakukan," katanya.

Prabowo juga mengkritik kebijakan impor pangan Indonesia yang menurutnya sangat merugikan petani lokal.

"Pepaya, ikan, jagung, garam semua diimpor. Petani kita sebagai produsen sudah patah semangat. Kita adalah bangsa yang mampu. Bangsa Indonesia harus jadi bangsa yang produktif," kata Prabowo.

Pewarta: Amie Fenia Arimbi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014