Ada begitu banyak partai Islam tetapi mereka tidak mencerminkan keislaman itu. Semua hanya membungkusnya dengan label Islam agar mampu meraih suara, tetapi kami di PPP sudah melalui banyak pengalaman mengenai simbol kami itu,"
Makassar (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Mochammad Romahurmuziy menegaskan, banyak partai Islam tetapi tidak mencerminkan sebagai partai Islam.

"Ada begitu banyak partai Islam tetapi mereka tidak mencerminkan keislaman itu. Semua hanya membungkusnya dengan label Islam agar mampu meraih suara, tetapi kami di PPP sudah melalui banyak pengalaman mengenai simbol kami itu," tegasnya saat kampanye di Lapangan Hertasning Makassar, Kamis.

Ia mengatakan, banyaknya partai Islam yang tidak mencerminkan keislaman itu sendiri karena pengurusnya maupun legislatornya terlibat dalam masalah hukum seperti praktik korupsi, kolusi dan nepotisem (KKN).

Menurut dia, partai politik yang berhaluan Islam tidak akan melakukan hal demikian karena semua pengurus maupun kadernya tidak perlu lagi diajari mengenai apa sebenarnya agama Islam itu.

Karena jika menggunakan haluan keislaman dari suatu partai politik pastinya akan menyadari betapa beratnya menggunakan haluan tersebut karena akan terbatasi dengan aturan-aturan syariat.

"Toh kita bisa lihat pemberitaan melalui media cetak dan elektronik betapa maraknya kasus korupsi yang dilakukan oleh pengurus partai Islam itu. Makanya, saya bilang mereka hanya menggunakan simbol Islam tetapi perilakunya tidak mencerminkan Islam," katanya.

Dia menyebutkan, PPP yang sejak lama menggunakan haluan Islam itu sudah teruji dari masa ke masa dan tidak ada kadernya yang terlibat dalam praktek-praktek di luar dari syariat Islam itu.

Ia mengatakan, landasan haluan Islam pada PPP dimulai ketika empat partai Islam yakni Partai Nadhlatul Ulama, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Islam Perti pada awal dekade 1970-an memutuskan untuk membentuk fusi guna melahirkan embrio partai baru.

Dari ide empat partai itulah, pada 5 Januari 1973 lahir Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang memproklamirkan diri sebagai "Rumah Besar Partai Islam".

Terdapat lima tokoh yang sangat berperan penting dalam proses deklarasi partai ini yaitu Ketua Umum PB Nadhlatul Ulama, Idham Chalid, Ketua Umum Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Mohammad Syafaat Mintaredja, Ketua Umum PSII, Anwar Tjokroaminoto, Ketua Umum Perti, Rusli Hali dan Ketua Kelompok Persatuan Pembangunan di Fraksi DPR Mayskur.

"Kenapa PPP disebut sebagai Rumah Besar Partai Islam karena empat partai Islam terbesar yang mewakili aliran organisasi Islam itu membentuk satu partai yang menjadi rumah bagi mereka," katanya. (KR-MH/F003)

Pewarta: Muh Hasanuddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014