... yang paling ditakutkan dia adalah pembunuhan akal sehat... "
Surabaya (ANTARA News) - Di sela berbagai aktivitas dan kesibukannya, Menteri BUMN, Dahlan Iskan, meluangkan waktu untuk hadir dalam seminar yang digagas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) 1 Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS).

Dalam seminar bertajuk Key of Success yang dimoderatori oleh dosen setempat, Ignatius Rys Dedy Ariprastowo, di kampus setempat, Kamis (10/4), dia memaparkan mengenai bagaimana menggali motivasi diri untuk sukses.

"Yang terpenting bukanlah bisa atau tidak bisa, tetapi mau atau tidak mau. Jika ada kemauan, nanti sukses akan menjadi bonusnya. Analoginya itu seperti emas yang ada berbagai macam karat mulai dari 24 karat, 18 karat, hingga yang tidak berkarat," ucapnya, di hadapan 370 peserta seminar.

Menurut pria kelahiran Magetan, Jawa Timur, yang memilih tanggal 17 Agustus 1951 sebagai hari lahirnya itu, jika ada kemauan tapi tetap tidak bisa, maka coba konversikan ke karat emas, termasuk berapa karat kemauanmu.

"Kalau hanya 18 karat, ya tingkatkan kemauan itu. Untuk sukses, maka orang harus ditempa tantangan dan kegagalan," papar mantan direktur utama PT PLN itu.

Hal yang paling ditakutkan dia adalah pembunuhan akal sehat, yang membuat orang terbiasa berpikir tanpa menggunakan akal sehat dan bisa saja menjadi hal yang wajar di Indonesia.

"Kalian sebagai mahasiswa yang sudah dibiasakan berpikir sistematis seharusnya bisa menerapkannya juga dalam masyarakat agar mengubah cara pikir lama menjadi lebih modern. Tidak ada orang yang bisa maju kalau dalam pikirannya hanya menyalahkan orang lain," tuturnya.

Hal itu dibenarkan Rektor UKWMS, Kuncoro Foe PhD. Bahkan ia menambahkan tiga kemampuan penting, yakni berpikir (berpikir sistematis), berbicara dan memimpin. Ketiganya harus dimiliki oleh semua orang, khususnya generasi muda bangsa ini.

"Untuk meraih sukses, ketiga kemampuan (berpikir, berbicara, memimpin) itu sangat penting dan tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang memiliki tiga kemampuan tersebut akan dapat memecahkan masalah, mengutarakan idenya kepada orang lain, dan mencapai tujuan," tandasnya. 

Oleh Edy M Ya'kub
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014