Karawang (ANTARA News) - Sebuah atap gedung serbaguna di Kompleks Kampung Budaya Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang baru selesai dibangun ambruk hingga mengakibatkan tiga orang luka-luka menyusul terjadinya hujan deras yang disertai angin kencang, Rabu.

Hujan deras yang disertai angin kencang juga memporandak-porandakan salah satu atap gedung serbaguna Kompleks Kampung Budaya yang berada di jalan Interchange Karawang Barat, Karawang.

Seorang saksi mata, Rahmat Hidayat, mengatakan, saat kejadian terjadi hujan deras yang disertai angin kencang. Secara tiba-tiba saja, gedung serbaguna itu ambruk saat dihempas angin kencang.

Tiga pelajar SMA Negeri 5 Karawang yang tengah berlatih teater mengalami luka-luka akibat peristiwa itu. Seorang diantaranya mengalami luka berat pada bagian kaki karena tertimpa bambu penyangga atap.

Sedangkan dua yang lain luka ringan setelah berhasil lompat dari panggung. Ia menduga, amrbuknya bagian atap gedung serbaguna itu akibat kualitas bangunannya yang kurang bagus.

Saksi mata lainnya, Hendra WP mengatakan, saat peristiwa itu, angin yang datang dari arah Tenggara meniup atap gedung sejauh sekitar 20 meter. Para pelajas yang sedang berlatih langsung berhamburan mencari tempat aman.

"Sejak beberapa bulan terakhir, kami sering latihan rutin di gedung itu, sebagai persiapan Festival Drama Basa Sunda 2014 di Bandung," kata dia.

Kampung Budaya yang berlokasi di jalan Interchange Karawang Barat, Desa Wadas, Kecamatan Telukjambe Timur yang menelan anggaran sekitar Rp40 miliar sudah mulai dibangun pada tahun 2011. Tetapi hingga kini proses penyelesaian pembangunannya masih terus dilakukan.

Keterangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat menyebutkan, Kampung Budaya tersebut direncanakan bisa menjadi "jendela wisata" bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Karawang.

Di Kampung Budaya itu rencananya dilengkapi dengan gedung serbaguna, restoran, masjid, pusat informasi, saung kecil, gedung teater terbuka, gedung aula, outlet, rumah seni jaipong, rumah seni wayang, rumah seni topeng, kolam pemancingan, dan area outbond. (*)

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014