Jika aku melihatmu lagi, aku akan bilang padamu aku cinta padamu"
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Kepala Sekolah sebuah SMA di Korea Selatan yang mendampingi ratusan siswa dalam karya wisata menggunakan feri yang lalu tenggelam, diketahui meninggal dunia setelah melakukan bunuh diri.

Kang Min-gyu (52) menghilang sejak Kamis lalu.  Dia didapati gantung diri dengan menggunakan ikat pinggangnya pada sebuah pohon di luar gimnasium di kota Jindo di mana sanak keluarga korban feri tenggelam yang kebanyakan anak sekolah itu berkumpul.

Polisi mengatakan Kang tidak meninggalkan catatan bunuh diri, namun polisi sebelumnya mencari dia karena dia dilaporkan menghilang oleh rekan sesama guru.  Dia ditolong dari feri yang tenggelam Rabu lalu.

Dari 475 penumpang dan awak feri tersebut, 28 orang resmi dinyatakan meninggal dunia sebelum Kang bunuh diri dan 179 diselamatkan.

Kebanyakan penumpang feri ini adalah para pelajar SMA Danwon di Ansan, pinggiran Seoul, yang semuanya tengah liburan sekolah.

Para penyelam berjuang melawan gelombang tinggi dan ganas untuk mencapai feri tenggelam itu, namun sudah tipis kemungkinan menemukan korban hilang lainnya.

Di Ansan, sanak keluarga korban berkumpul. "Ketika pertama kali saya menerima kabar, saya masih punya harapan. Tapi kini semua itu musnah," kata Cho Kyung-mi yang menantikan kabar keponakannya yang berusia 16 tahun.

Di ruang kelas, para siswa lainnya  meninggalkan pesan-pesan mereka di bangku, papan tulis, sampai jendela ruang kelas, berharap teman-temannya kembali dengan selamat.

"Jika aku melihatmu lagi, aku akan bilang padamu aku cinta padamu, karena aku belum cukup bilang itu padamu,"  tulis seorang siswa.

Sementara itu pihak berwajib menyelidiki insiden ini dengan dipusatkan pada kelalaian awak kapal, daya angkut kargo dan kesalahan struktural kapal kendati feri ini sudah memenuhi kelaikan keamanan dan pengecekan.

Kapten kapal yang berusia 69 tahun itu juga diperiksa karena dia menjadi salah satu yang pertama menyelamatkan diri dari kapal yang sedang menempuh perjalanan sejauh 400 km dari Incheon ke Pulau Jeju.

Sejumlah media melaporkan bahwa kapal itu berbelok sangat cepat sehingga membuat muatan kargo bergeser dan lalu kapal menjadi tidak seimbang sebelum akhirnya tenggelam, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014