Semarang (ANTARA News) - PT Phapros Tbk melakukan ekspor perdana sekaligus melakukan ekspansi usaha di negara tujuan Kamboja, guna memperkuat bisnis di kawasan ASEAN.

"Untuk produk yang dikirim yaitu Ibuprofen nantinya juga akan ada tahap kedua untuk pengiriman ke Kamboja beberapa produk lain yaitu Phaproxin, Hustab-P, dan Antimo anak," jelas Direktur Utama PT Phapros Iswanto di Semarang, Senin.

Untuk nilai ekspor ke Kamboja yaitu mencapai 100 ribu dolar AS atau senilai Rp1 miliar, pihaknya berharap selanjutnya ekspor bisa terus berjalan dan meluas hingga ke lebih banyak negara tujuan.

Ke depan akan ada beberapa negara yang dibidik di antaranya Vietnam dan sejumlah negara di Asia tengah dan selatan yang notabene tidak memiliki industri farmasi lokal di antaranya Afganistan dan Pakistan.

Pihaknya menargetkan 10 persen dari total produksi bisa diekspor, untuk pengiriman ke negara lain saat ini pihaknya tengah mengurus proses registrasi yang memakan waktu tidak sebentar.

"Untuk ekspor perdana ini saja waktu persiapannya mencapai 3-4 tahun, ada beberapa kendala yang harus dihadapi di antaranya regulasi dan barrier entry masing-masing negara tidak sama, ini yang diharapkan bisa lebih terbuka," jelasnya.

Iswanto berharap dengan dilakukannya ekspor tersebut Pt Phapros Tbk lebih diakui di mata internasional, oleh karena itu kompetitor tidak lagi dari nasional namun juga seluruh negara di ASEAN.

"Kami berharap ini bisa menjadi satu peluang Phapros apalagi tahun depan ada "ASEAN Single Market" atau pasar terbuka ASEAN ini yang harus dipersiapkan," jelasnya.

Menurutnya langkah tersebut menjadi sebuah persiapan bagi Phapros dalam rangka mempertajam daya saing supaya di tahun-tahun mendatang Indonesia siap menjadi pemain pada pasar terbuka tersebut.

"Kami optimis bisa karena potensi pasar memang cukup besar di kawasan ASEAN, sejauh ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan pharmaging market country atau negara dengan pasar farmasi yang tumbuh yang bagus setiap tahunnya," tukasnya.

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014