Kolombo (ANTARA News) - Pemerintah Sri Lanka, Minggu (4/5), membantah pernyataan bahwa kelompok fanatik sedang melaksanakan pelatihan di negeri itu untuk melancarkan serangan di India.

Brigadir Ruwan Wanigasooriya, Juru Bicara Kementerian Pertahanan, mengatakan tuduhan semacam itu tak berdasar.

Ia menyatakan Sri Lanka, satu negara kecil, tak bisa digunakan bagi pelatihan oleh kelompok pelaku teror tanpa terdetektsi.

"Ketika militer saja tak bisa menemukan lahan untuk melaksanakan pelatihannya sendiri, tak ada peluang bagi kelompok lain untuk berlatih di tanah Sri Lanka," kata Wanigasooriya, sebagaimana dikutip .

Wanigasooriya mengatakan militer sering melaksanakan operasi pencarian di hutan dan tak pernah menemukan kamp yang digunakan oleh kelompok fanatik.

Militer Sri Lanka mengalahkan pemberontak Macan Tamil pada 2009, setelah perang selama 30 tahun dan saat ini menguasai seluruh wilayah negeri itu.

Media India belum lama ini melaporkan, seorang pegiat fanatik yang lahir di Sri Lanka dan diidentifikasi sebagai Zakir Hussain telah ditangkap di India Selatan.

Informasi telah beredar bahwa ia telah dilatih di Sri Lanka.

Media India melaporkan tersangka tersebut memiliki hubungan dengan Komisi Tinggi Pakistan di Kolombo, Ibu Kota Sri Lanka. Tapi misi diplomatik Pakistan di sana telah membantah tuduhan itu.

Seorang ahli mengenai teror di Sri Lanka Dr. Rohan Gunaratna, yang menetapkan di Singapura, dilaporkan oleh media India bahwa ia mengatakan jaringan teror telah berfungsi di Sri Lanka, Maladewa dan India, sehingga menimbulkan "ancaman besar" bagi seluruh wilayah itu.

(C003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014