Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Charta Politika Yunarto Wijaya berpendapat bahwa calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo bila disandingkan dengan Ketua KPK Abraham Samad dinilai ideal karena dianggap representatif dari tokoh-tokoh yang berintegritas dan bersih.

"Kalau saya melihat sosok Jokowi-Abraham Samad itu positif karena dianggap representatif dari tokoh-tokoh yang berintegritas dan bersih. Mereka berdua juga tak punya masa lalu yang mencoreng nama mereka," kata Yunarto di Jakarta, Selasa.

Menurut dia, kepribadian yang bersih memang melekat di kedua tokoh ini. "Mereka juga sama-sama tokoh muda," katanya. Ia menambahkan dari sisi integritas Abraham Samad tidak diragukan lagi karena memiliki integritas yang tinggi.

"Kalau saya lihat Abraham Samad berintergritas, gak mungkinlah kalau tidak bersih dia terpilih jadi ketua KPK. Berbeda dengan Jusuf Kalla yang berasal dari pengusaha," katanya.

Sementara itu dalam pemberitaan, pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bahwa bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pantas menjadi capres dinilai merepresentasikan harapan masyarakat Indonesia terkait dengan kepemimpinan nasional dalam hal pemberantasan korupsi.

Menurut Direktur Ekskutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti, pernyataan Abraham Samad tentu mengacu pada track record kepemimpinan Jokowi, baik saat memimpin Kota Solo maupun dalam kepemimpinannya di DKI Jakarta yang begitu banyak gebrakan dan mengedepankan transparansi.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad tak sengaja bertemu dengan capres Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP), Jokowi, di ruang VVIP Bandara Adi Sucipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu (3/5) lalu.

"Saya dari UGM (Universitas Gadjah Mada). Ada acara, habis kuliah umum, eh tidak sengaja bertemu Pak Jokowi," kata Abraham kepada wartawan. Abraham enggan berkomentar terkait wacana dirinya akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Jokowi. Meski begitu, Abraham menyatakan bahwa Jokowi pantas menjadi presiden ketujuh.

"Tuhan yang mempertemukan saya dengan Pak Jokowi. Dari dulu saya bilang Pak Jokowi cocok jadi presiden. (Soal cawapres) saya serahkan kepada Tuhan," ujarnya.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014