Moskow (ANTARA News) - Rusia pada Senin menyatakan menghormati pilihan rakyat di wilayah Lugansk dan Dontesk di Ukraina Timur dengan harapan pelaksanaan hasil referendum akan diproses sejalan dengan jalur peradaban namun Kiev menolaknya.

"Kami telah memperhatikan banyaknya pemberi suara yang datang, kendati ada upaya untuk menggelincirkan referendum tersebut. Dan kami mengutuk paksaan yang dilakukan, termasuk penggunaan perangkat keras militer, terhadap warga sipil, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa," kata kantor pers Kremlin di dalam satu pernyataan.

Moskow menyerukan dialog antara Pemerintah di Kiev dan kedua wilayah tersebut.

"Semua upaya penengahan, termasuk oleh Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa, disambut baik," demikian pernyataan Rusia yang dikutip kantor berita Xinhua.

Warga lokal di Donetsk dan Lugansk memberikan suara mereka pada Minggu dalam referendum yang bertujuan untuk mengupayakan kemerdekaan dari Ukraina.

Sementara Penjabat Presiden Ukraina Olexandr Tuchynov pada Senin menyatakan menolak referendum di Donetsk dan Lugansk.

Dalam proses tersebut, 90 persen warga memberikan suara mereka untuk mendukung kemerdekaan dari Pemerintah Pusat di Kiev.

"Lelucon propagandis, saat pelaku teror memenuhi syarat untuk memberi suara, takkan memiliki konsekuensi hukum kecuali tanggung jawab pidana bagi para penyelenggaranya," kata Turchynov sebagaimana dikutip kantor pers parlemen Kiev.

Meski penyelenggara referendum mengatakan jumlah pemberi suara lebih dari 70 persen, Turchynov menyatakan bahwa hanya 24 persen warga yang memenuhi syarat menjadi pemberi suara di Lugansk dan 32 persen di Donetsk yang telah mendatangi tempat pemungutan suara.

Turchynov menggambarkan perkembangan baru-baru ini di bagian timur negerinya sebagai "rencana Rusia untuk merusak kestabilan situasi di Ukraina, mengganggu pemilihan presiden dan menjatuhkan pemerintah Ukraina".

Pada Minggu, referendum diselenggarakan di kedua wilayah Ukraina Timur untuk menentukan status mereka pada masa depan.

Menurut hasil awal, 89,07 persen pemberi suara di Donetsk mendukung kemerdekaan dari Kiev.

Hasil dari wilayah Lugansk belum diumumkan, tapi penyelenggara referendum mengatakan sebanyak 94 persen warga memberi suara untuk kedaulatan wilayah itu.

(Uu.C003)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014