Dometsk, Ukraina (ANTARA News) - Pemimpin Republik Donetsk yang diproklamasikan sendiri, Sabtu berikar akan tetap menyelenggarakan referendum mengenai kemerdekaan bagi wilayah separatis Ukraina timur itu bulan depan.

Denis Pushilin mengemukakan kepada wartawan pemungutan suara rakyat mengenai satu "deklarasi kemerdekaan" akan diselenggarakan 11 Mei, kendatipun ada hambatan-hambatan besar menyangkut logistik dan legitimasi referendum seperti itu.

Referendum itu akan menanyakan "apakah anda menyetujui deklarasi kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk?" kata Pushilin.

Setelah referendum, akan diselenggarakan pemilihan-pemilihan untuk memutuskan siapa yang akan memimpin wilayah itu, katanya.

"Kemudian, Republik Rakyat Donetsk kami dapat mulai berfungsi lagi,"katanya.

"Kami akan melihat perrjanjian terbaik bagi hubungan kami dengan daerah-daerah sisa Ukraina-- apakah kami membentuk satu federasi, satu konfederasi atau kemerdekaan."

Ia menyebut referendum itu sebagai "tidak dapat dielakkan" dan mengatakan "memerlukan banyak uang untuk melaksanakannya".

Para pengamat politik menyatakan ragu apakah para pemimpin yang mengumumkan dirinya sendiri dari wilayah separatis memiliki sumber-sumber penghasilan -- terutama keuangan-- untuk menyelenggarakan satu referendum seperti itu.

Tidak seperti halnya pada referendum di Krimea, di mana hampir 97 persen pemilih memilih bergabung dengan pemerintah Kremlin, para pemrotes pro-Rusia di Ukraina timur dianggap tidak memiliki cukup peralatan untuk menyelenggarakan pemungutan suara rakyat yang banyak itu, demikian AFP.
(H-RN)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014