Palu (ANTARA News) - Situasi keamanan di Desa Taripa, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso, pasca amuk massa yang menyerang Mapolsek setempat sudah terkendali. Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), AKBP Drs M Kilat, di Palu mengatakan situasi keamanan di Taripa hingga Jumat malam sudah dalam kendali polisi. Ia mengatakan, sesaat setelah kejadian, Polres Poso dan Polda Sulteng menerjunkan pasukan masing-masing satu satuan setingkat kompi (SSK) dari kesatuan Brimob. Batalyon 714/Sintuvu Maroso Poso juga mengirimkan bantuan pasukan sebanyak satu SSK. Munurut Kilat, belum diperolah laporan adanya korban jiwa dalam insiden penyerangan Mapolsek itu, kecuali kendaraan operasional Polri berupa satu unit mobil kijang, satu unit mobil kuda, dan sebuah truk, yang hangus terbakar. Ia mengakui helikopter yang ditumpangi Kapolda Sulteng Kombes Pol Badrodin Haiti bersama Kasat Brimob AKBP Dr Djarot dan Direktur Intelpam AKBP I Ketut Ardawa, sempat dilempari massa saat akan mendarat di Taripa. Kedatangan orang nomor satu Polda Sulteng di Taripa guna mengkoordinasikan pencarian dua warga Sulsel, Arham Badaruddin (32) dan Wandi (17), yang dilaporkan hilang di wilayah Kecamatan Pamona Timur. "Serangan massa hanya menyerempat heli yang digunakan pak Kapolda. Bapak Kapolda dalam kondisi selamat dan saat ini sudah berada di kota Poso," kata Kilat. Kilat belum dapat memastikan amuk massa di Taripa dipicu pelaksanaan eksekusi terhadap tiga terpidana mati kasus kerusuhan Poso, Fabinus Tibo, Dominggus dan Silva dan Marinus Riwu, pada Jumat pekan lalu. Masyarakat di wilayah Pamona Timur sejak awal menolak pelaksanaan eksekusi Tibo dkk. "Belum ada laporan resmi keterkaitan hal tersebut," katanya. Kilat juga mengatakan Polda Sulawesi Selatan dan Polda Kalimantan Timur mengirimkan bantuan pasukan masing-masing satu SSK dan dijadwalkan tiba malam ini di Bandara Mutiara Palu. "Bantuan pasukan tersebut akan memperkuat pengamanan di wilayah Kabupaten Poso," demikian Kilat.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006