Mulai tadi malem saya berpikir tidak ada harapan lagi. Kalau saya masih mimpi ya namanya tidak realistis dong
Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Dahlan Iskan memperkirakan sulit membentuk poros ketiga dalam Pilpres 2014 karena saat ini hampir dipastikan tinggal menyisakan Partai Demokrat dan Partai Hanura yang belum melakukan koalisi.

"Saya pikir koalisi sudah habis. Partai Demokrat dan Hanura kalau pun digabung suaranya tidak mencukupi," kata Dahlan, usai menggelar Rapat Pimpinan Kementerian BUMN, di Jakarta, Rabu.

Menurut Dahlan, saat ini petanya semakin jelas, dua poros yang sudah terbentuk yaitu poros PDIP, Nasdem, PKB, dan kemungkinan Golkar.

Adapun poros kedua Partai Gerindra menggandeng PAN, PPP, PKS.

"Masing-masing poros tersebut sudah memenuhi syarat untuk menetapkan capres dan cawapres," ujar Dahlan.

Untuk itu menurut peserta konvensi capres Partai Demokrat tersebut, dirinya sudah berpikir realistis soal koalisi.

"Saya juga sudah semakin tenang, tinggal menunggu hasil konvensi dengan tidak berdebar. Karena hasilnya saya rasa juga sudah semua tahu," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Dahlan mengaku tidak berkecil hati dan tidak kecewa jika tidak menang dalam konvensi karena selain hasilnya tidak berpengaruh lagi terhadap partai, dirinya juga sudah mempersiapkan segala sesuatunya.

"Saya selalu siap, karena saya tidak pernah melakukan manuver. Saya bukan pengurus partai," ujarnya.

Menurut mantan Dirut PT PLN ini sejak jauh hari dirinya sudah menata hati untuk menerima semua keadaan.

"Mulai tadi malem saya berpikir tidak ada harapan lagi. Kalau saya masih mimpi ya namanya tidak realistis dong," ujarnya.

Pria kelahiran Magetan pada 17 Agustus 1951 ini mengaku sudah memperhitungkan segala resiko, karena semua pilihan ada konsekuensinya.

"Sudah sejak dulu tahu ada konseukensi, ada kemungkinan tertentu, tidak boleh saya kecewa, kalau saya kecewa saya tidak sadar masuk arena politik, saya kan sadar. Yang jelas saya nggak sampai berjalan tanpa celana," ujarnya.

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014