Jakarta (ANTARA News) - Posisi bakal calon wakil presiden (cawapres) akan menjadi penentu dalam pemilihan presiden (pilpres) tahun ini. Jika pilihan bakal cawapres tepat, diyakini bisa mengatrol elektabilitas dalam pilpres. Namun jika salah memilih bakal cawapres justru bisa menurunkan elektabilitas capres.

Demikian hasil riset yang dilakukan Founding Father House (FFH) terkait simulasi pasangan capres cawapres. Capres yang dipilih oleh FFH adalah Joko Widodo (Jokowi), capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB).

Dalam simulasi tersebut, pasangan Jokowi-Dahlan Iskan memperoleh 41,8% suara mengungguli pasangan Jokowi-Hatta Rajasa dengan 35%, Jokowi-Hidayat Nurwahid 37,4%, Jokowi-Mahfud MD 40,5%, Jokowi-Jusuf Kalla 40,7%, Jokowi-Pramono Edhie 31,9%, Jokowi-Ryamizard Ryacudu 30%, dan Jokowi-Suryadharma Ali 31,8%.

"Kemungkinan kalah masih bisa terbuka bagi Jokowi, apabila salah memilih cawapres, sedangkan lawannya tepat dan benar memilih cawapres," kata peneliti FFH Dian Permata saat memaparkan hasil surveinya, Jakarta, Kamis.

Sementara untuk Prabowo, pasangan yang paling ideal adalah Mahfud MD. Pasangan ini mendapatkan 30,1%, Prabowo-Dahlan 29,8%, Prabowo-Hatta 23,1%, Prabowo-Hidayat 25,6%, Prabowo-Jusuf Kalla 28%, Prabowo-Pramono Edhie 21%, dan Prabowo-Suryadharma 18,9%.

Sementara ARB dalam survei tersebut memiliki perolehan suara tidak terlalu signifikan. Pasangan ARB-Dahlan hanya mendapat 16,7%, ARB-Hatta 12,2%, ARB-Hidayat 14,5%, ARB-Mahfud 18,4%, dan ARB-Suryadharma 10,2%.

"Jika terjadi tiga pasangan, kemungkinan terjadi dua putaran," ujar Dian.

Survei ini dilakukan pada tanggal 11 April hingga 14 Mei 2014 di 34 provinsi dengan jumlah sampel 1.090 orang. Tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan margin of error kurang lebih sebesar 3%.

Pengambilan data dilakukan melalui teknik wawancara dengan bantuan kuisioner. Responden adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih selain TNI/Polri aktif.(*)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014